Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/06/2013, 16:22 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Basuki Tjahaja Purnama memastikan Pemprov DKI Jakarta juga akan menggelar Jakarta Fair atau Pekan Raya Jakarta (PRJ) tahun depan dengan tidak mengikutsertakan penyelenggara Jakarta Fair, yaitu PT JIExpo. Namun, Basuki mengimbau agar publik tidak salah sangka dengan memindahkan acara di JIExpo Kemayoran ke Monumen Nasional (Monas).

"Bukan seperti itu teorinya. Yang perlu kita lakukan itu, apa perlu harus ada pameran mobil? Pak Gubernur ingin PRJ betul-betul pesta rakyat. Transaksi perdagangan untuk kelas-kelas ke bawah," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta itu di Balaikota Jakarta, Rabu (5/6/2013).

Tahun ini, kata dia, untuk memperingati hari ulang tahun ke-486 DKI, Pemprov DKI juga akan menggelar pesta rakyat di Monas dan kembali menyelenggarakan Jakarta Night Festival dengan konsep car free night. Melalui penyelenggaraan Jakarta Fair tahun ini, Basuki mengharapkan PT JIExpo bisa membagi keuntungan acara tersebut kepada Pemprov DKI.

Pemprov DKI, kata Basuki, memiliki saham kepemilikan sebesar 13,1 persen dari BUMD tersebut. Namun, selama tujuh tahun, PT JIExpo hanya membagi dividen (keuntungan) sebesar Rp 1,7 miliar untuk Pemprov DKI.

"Harapan kita, DKI bisa dapat duitlah. Namanya juga Jakarta Fair, masak kita enggak dapat duit?" ujar mantan Bupati Belitung Timur itu.

Saat ini, Basuki memerintahkan Asisten Pemerintahan Sylviana Murni untuk mengevaluasi peraturan daerah (perda) penyelenggaraan PRJ. Selain itu, DKI juga akan mempelajari sisi legal penyelenggaraan agenda tahunan itu, apakah harus memakai PT JIExpo sebagai penyelenggara tunggal atau memang boleh dialihkan ke penyelenggara lainnya.

Pemprov DKI akan mengevaluasi seluruh isi perda tersebut, terutama bagaimana menolong usaha kecil menengah (UKM) dan produk-produk kreatif untuk memiliki lokasi berjualan yang murah dan terjangkau.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com