Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Camat Tambora Pantas Jadi Wali Kota

Kompas.com - 25/06/2013, 22:19 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
— Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo terkesan oleh beberapa peserta seleksi dan promosi terbuka jabatan lurah dan camat. Salah satunya adalah Camat Tambora Isnawa Adjie.

Dalam public hearing atau dengar pendapat publik di Balaikota Jakarta, Selasa (25/6/2013), Jokowi terlibat diskusi menarik dengan peserta lelang jabatan, antara lain Camat Tambora Isnawa Adjie dan Kepala Puskesmas Grogol Petamburan Loli Novita. Jokowi langsung mencecar mereka dengan pertanyaan.

Setelah mendengar jawaban dari mereka, Jokowi tampak puas. Ia bahkan memuji Isnawa, yang menurutnya pantas menduduki jabatan wali kota.

“Kalau saya lihat, Pak Camat (Isnawa Adji) ini sudah bisa jadi wali kota. Sayangnya, sekarang belum ada jabatan wali kota yang kosong," kata Jokowi sebagaimana dikutip BeritaJakarta.com.

Jokowi mengatakan, lelang jabatan ini dapat memunculkan hasil yang konkret. Para peserta tidak hanya mengikuti tes tertulis, tetapi juga serangkaian tes lainnya.

"Beda kalau hanya tes tertulis saja, ini kan komplet. Semua tes ada mulai dari adaptasi hingga kepekaan sosial. Jika di lapangannya tidak kuat, tidak mungkin dia bisa dapat nilai yang baik,” ujarnya.

Ia mengatakan, proses lelang jabatan memang perlu dilakukan sehingga birokrasi di lingkungan Pemprov DKI Jakarta tidak monoton. Namun, prosesnya akan dilakukan secara bertahap, sementara baru dilakukan untuk tingkat camat dan lurah.

Ia menyebutkan, setelah pejabat terpilih dilantik, maka akan dilakukan evaluasi dalam waktu enam bulan. Ia mengakui bahwa hasil lelang jabatan ini tidak akan sempurna 100 persen, tetapi hal tersebut dianggap wajar.

"Akan dievaluasi enam bulan, tapi menurut saya hasil ini sudah komplet. Kalau ada kepeleset satu atau dua, ya biasa, jangan semua-semua sempurna," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

    Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

    Megapolitan
    Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

    Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

    Megapolitan
    Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

    Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

    Megapolitan
    Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

    Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

    Megapolitan
    Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

    Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

    Megapolitan
    Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

    Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

    Megapolitan
    Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

    Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

    Megapolitan
    Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

    Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

    Megapolitan
    Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

    Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

    Megapolitan
    Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

    Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

    Megapolitan
    Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

    Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

    Megapolitan
    Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

    Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

    Megapolitan
    Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

    Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

    Megapolitan
    Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

    Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

    Megapolitan
    Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

    Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

    Megapolitan
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com