Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki: PKL Jatinegara Tak ke PGJ karena Milik Swasta

Kompas.com - 16/07/2013, 21:00 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — PKL Jatinegara hanya mengetahui mereka akan direlokasi ke Pusat Grosir Jatinegara (PGJ), bukan ke bangunan SMPN 14. Namun, menurut Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, PGJ milik swasta dan tidak dijual.

"Ya, kan mereka enggak mau jual, PGJ kan punya swasta, kita enggak bisa maksa orang jual kan," kata Basuki saat ditemui seusai acara Ramadhan Fair dan buka puasa di Kantor Kecamatan Kramatjati, Jakarta Timur, Selasa (16/7/2013) malam.

Oleh karena itu, Pemprov DKI tetap akan merelokasi PKL Jatinegara ke bangunan SMPN 14. "Lokasi PKL tetap, Pak Wali Kota sudah lihat, Pak Wali ingin kita permanen, jadi anak-anak sekolah lebih baik sekolah dekat sekolahnya dekat rumahnya, gitu loh," kata 

Basuki mengatakan, kondisi PKL di kawasan Jatinegara sudah sangat penuh dengan PKL yang berjualan. Pemprov DKI Jakarta juga telah berkomitmen agar tidak ada lagi PKL yang berjualan memanfaatkan jalan di Ibu Kota.

"Makanya kami juga akan menyediakan tempat untuk dorong mereka masuk, yang penting mereka masuk dalam, pasti pembeli masuk dalam. Yang masalah kan ada satu dua yang nyelonong di luar. Nah, ini yang kita tindak tegas. Makanya kita mau ubah PKL prinsipnya tidak boleh ada di jalan raya di mana pun di DKI," ujar Basuki.

Mengenai adanya penolakan rencana itu dari pihak orangtua murid, Mantan Bupati Belitung Timur ini menilai hal itu hanya bersifat sementara. "Ada berapa yang nolak? Anaknya sebentar lagi juga tamat tahun depan," ujar Basuki.

Saat ditanya mengenai bangunan SMPN 14 yang disebut merupakan bangunan bersejarah, Basuki mengatakan pihaknya akan membuat desainnya terlebih dulu. Ini artinya, Pemprov DKI tidak akan menghilangkan nilai sejarah itu dengan membongkar bangunan SMPN 14.

"Iya kita bisa lihat, yang mana yang depannya atau bagaimana. Nanti kita bikin desain dong, tetap di dalam seperti apa. Sama seperti yang di Candra Naya itu lho, sama kan, dia bisa bikin hotel bagus tetap di bawahnya masih ada (bangunan sejarahnya)," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com