Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Hercules Diusir, Tak Ada Preman Lagi di Tanah Abang"

Kompas.com - 31/07/2013, 07:07 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pengunjuk rasa yang menamakan Rakyat Jakarta Jahit Mulut Ahok (Rajjam Ahok) menegaskan bahwa sudah tidak ada preman di Pasar Tanah Abang. Hal itu, kata mereka, berlangsung sejak Hercules hengkang dari kawasan tersebut.

"Hercules bukan jagoan di Tanah Abang. Dia pernah menyakiti warga setempat dan diusir dari Tanah Abang. Tanah Abang sampai hari ini kondusif, tidak ada lagi preman urban," jelas Rahmat, salah seorang pengunjuk rasa saat diterima Basuki di ruang rapat kantornya, seperti dalam video "Ahok Vs Lulung" yang diunggah di Youtube, Selasa (30/7/2013) kemarin.

Menanggapi hal tersebut, Basuki mengatakan bahwa dia mendapat laporan bahwa PKL Tanah Abang menyetorkan sejumlah uang kepada pihak-pihak tertentu sebagai biaya sewa lapak. Menurut Basuki, setoran uang tersebut sama saja tindakan premanisme.

"Kami punya bukti lapak-lapak itu disewakan. Kalau disewakan tanpa masuk kas daerah, ini namanya premanisme," ujarnya.

Hercules dan kelompoknya pernah menguasai Tanah Abang sekitar tahun 1990 hingga 1996. Namun, kelompok Hercules dikalahkan kelompok pimpinan Bang Ucup.

Saat ini, Hercules dan kelompoknya mendekam di penjara untuk menjalani masa hukumam akibat kasus melakukan perlawanan terhadap pihak kepolisian di Kompleks Pertokoan Tjakra Multi Strategi, Kembangan, Jakarta Barat, pada 8 Maret 2013 yang lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri May Day Fiesta, Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri May Day Fiesta, Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Megapolitan
Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi 'May Day'

Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi "May Day"

Megapolitan
Massa Aksi 'May Day' Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Massa Aksi "May Day" Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com