Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Tak Akan Biarkan PKL Berjualan di Jalan

Kompas.com - 31/07/2013, 16:04 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyatakan akan terus mendorong pedagang kaki lima yang menggunakan jalan sebagai tempat berjualan untuk masuk ke dalam pasar atau lokasi binaan PKL yang disediakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Upaya penertiban ini melibatkan sejumlah instansi dari Pemprov DKI dan Kepolisian.

"Misalnya ada (pedagang) yang keluar satu, didorong lagi ke dalam pasar. Ya, kalau dibiarin keluar satu, semuanya seribu (pedagang) akan keluar semuanya," kata Jokowi di Balaikota DKI Jakarta, Rabu (31/7/2013).

Hal ini disampaikan Jokowi seusai mengikuti rapat yang dihadiri PD Pasar Jaya, Dinas Perhubungan (Dishub) Jakarta, Satuan Polisi Pamong Praja, Kepolisian, dan sejumlah perangkat pemerintahan lain. Jokowi mengatakan, ia berpesan agar semua pihak dapat bekerja secara terpadu dalam upaya tersebut.

"Artinya, kalau sudah berjalan, jangan ada yang mundur. Kalau sudah bersih, (PKL) juga terus ditindaklanjuti," kata Jokowi.

Setelah para PKL didorong ke dalam pasar, Jokowi mengatakan, Pemprov DKI Jakarta tinggal menerapkan strategi pemasaran yang tepat. Hal tersebut dilakukan agar pedagang dapat kerasan berjualan dan pembeli mau berbelanja di dalam pasar.

"Dua-duanya (pedagang-pembeli) harus ngerti. Pembeli enggak boleh beli di jalan; apalagi pedagang, juga enggak boleh," kata Jokowi.

Jokowi menambahkan, batas toleransi bagi para pedagang sampai selesai Lebaran. Setelahnya, pedagang seperti di Tanah Abang mesti menempati lokasi Blok G yang telah disediakan Pemprov DKI Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com