Sebelumnya, KH mengatakan kepada polisi, ketika hendak mengambil sepeda motor Yamaha Mio yang dibawa korban, ternyata sepeda motor tersebut sudah hilang. Namun, pengakuan tersebut ganjil sebab, saat korban masih hidup, KH berpesan kepada korban agar telepon genggam dan kunci sepeda motor korban ditinggalkan di sepeda motor. Pengakuan tanpa dukungan saksi ini tidak masuk akal.
Ketika Kompas.com menyampaikan dugaan tersebut, Antonius menjawab, "Masih didalami". Belum ada pengakuan dari tersangka.
KH membunuh SW di kebun kosong Perumahan Gama Setia, Kelurahan Serua, Ciputat, Tangerang Selatan, Senin (15/7/2013) lalu. Setelah diperkosa, SW dicekik. Kepala korban dipukuli dengan bongkahan puing bangunan. Setelah dibunuh, jasad korban ditutup dedaunan bambu dan singkong.
Kepada polisi, HK mengaku membunuh SW untuk mendapatkan telepon genggam dan sepeda motor korban. Hasilnya untuk membayar uang muka kredit sepeda motor pacar lain KH.
"Setelah kami selidiki, tersangka menjual sepeda motor korban kepada pria berinisial Y," ujar Antonius.
Sebelum mengambil motor korban, lanjut Antonius, KH sudah menghubungi Y. Keduanya sepakat menghargai sepeda motor korban dengan Rp 1,5 juta. Adapun telepon genggam korban dihargai Rp 300.000.
"Setelah membunuh SW, tersangka menyuruh YG, teman KH, menyerahkan motor kepada Y," kata Antonius.
Jumat (2/8/2013), KH bertemu YG di Pamulang, Tangerang Selatan, menyerahkan sepeda motor. Y lalu menyerahkan uang Rp 1,8 juta kepada YG untuk diserahkan kepada tersangka. YG mendapatkan imbalan mengantar motor sebanyak Rp 100.000.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.