Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penembakan Aiptu Dwiyatna Minim Saksi

Kompas.com - 07/08/2013, 10:50 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Penembakan anggota Pembinaan Masyarakat (Binmas) Polsek Cilandak Aiptu Dwiyatna, Rabu (7/8/2013) subuh tadi, diketahui minim saksi mata. Tak ada saksi yang jelas melihat aksi pelaku saat melepaskan tembakan tepat mengenai kepala belakang kanan anggota Polsek Cilandak tersebut.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, Aiptu Dwiyatna ditembak sekitar pukul 05.00 WIB. Dia berangkat dari rumahnya hendak shalat subuh sekaligus mengikuti kultum di Masjid Raya Lebak Bulus, kegiatan rutin selama bulan puasa yang diadakan oleh Polsek Cilandak.

Saat penembakan, ada seorang saksi berinisial S (37) yang tengah duduk-duduk minum kopi di salah satu warung dekat tempat kejadian itu. "Saksi hanya mendengar suara tembakan dan menghampiri korban yang sudah tertembak, kemudian saksi bersama warga lain membawa korban ke Rumah Sakit Sari Asih," ujarnya.

Rikwanto menjelaskan, pelaku menyarangkan timah panasnya di kepala belakang kanan, persis di belakang telinganya. Aiptu Dwiyatna yang saat kejadian telah mengenakan seragam kepolisian lengkap tewas akibat pendarahan.

Usai kejadian, saksi tersebut dibawa ke kantor Kepolisian Sektor Ciputat untuk diminta informasi. Polisi belum dapat menduga siapa pelaku aksi itu.

"Kasus ini masih dalam penyelidikan Polres Metro Jakarta Selatan dan Polsek Ciputat," tambahnya.

Sebelumnya diberitakan, seorang anggota Kepolisian Sektor Cilandak Unit Pembinaan Masyarakat, Aiptu Dwiyatna, tewas diterjang timah panas di Jalan Ottista, dekat RS Karyadi, Ciputat, Rabu (7/8/2013) sekitar pukul 05.00 WIB. Lokasi penembakan berada sekitar 3 hingga 4 kilometer dari rumah korban dan sekitar 200 meter sebelum masjid.

Kini, jenazah korban telah dibawa ke Rumah Sakit Polri Bhayangkara Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk menjalani otopsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Megapolitan
Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com