Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/08/2013, 09:42 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta kesal orang-orang kerap menudingnya sebagai orang yang anti-pedagang kaki lima (PKL). Padahal, menurut dia, Pemprov DKI ingin PKL tidak membuat Jakarta rugi lebih besar karena kemacetan yang diakibatkannya.

"Orang memersepsikan kita itu seolah-olah anti-PKL. Itu salah. Justru yang menopang ekonomi Jakarta itu UKM dan PKL ini," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Kamis (15/8/2013).

Target Pemprov DKI adalah bagaimana menyingkirkan mereka-mereka yang menghambat laju arus lalu lintas. Setelah dikaji, ternyata sebagian besar yang menghambat adalah PKL.

Tak semua PKL terkena penertiban. Hanya PKL yang berada di jalanlah yang terkena penertiban. Walaupun lapak mereka digusur dan ditertibkan, Pemprov DKI memberikan solusi dengan relokasi, termasuk ke taman-taman yang ada.

"Pernah enggak dalam sejarah kita terpikir taman mau dibuka untuk PKL? Itu cuma Pak Jokowi yang berani ngomong, kan? Terus kita lagi tender DED Monas bawah tanah juga untuk PKL," kata Basuki.

Di samping itu, ia juga menyesalkan pendapat beberapa kalangan yang masih saja mengkritik kebijakan Pemprov DKI untuk tidak memprioritaskan PKL non-KTP DKI. Pria yang akrab disapa Ahok itu pun meminta agar pihak-pihak yang memberi tanggapan dan opini terkait relokasi PKL tidak memberi kesan Pemprov DKI pilih kasih. Sebab, hal itu dapat memicu kesalahpahaman warga terhadap kebijakan Pemprov DKI yang kemudian memperkeruh hubungan keduanya.

Kebijakan mengutamakan PKL KTP DKI untuk direlokasi, menurut dia, telah sesuai dengan Perda tentang Kependudukan. Di dalam perda itu disebutkan, warga di DKI yang berdagang tetapi tidak melapor dalam 24 jam akan diberi sanksi berupa pidana.

Pemprov DKI bahkan, kata dia, sudah berbaik hati menawarkan pengurusan KTP bagi PKL yang belum memilikinya. "Jadi pengamat enggak usah kasih kalimat-kalimat kayak gitu. Rakyat dibodohin dan menjadi provokasi. Seolah-olah Pemprov DKI kejam, yang KTP non-DKI dianaktirikan begitu," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com