Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selamat Nurdin: Ahok Center Harus Dihentikan

Kompas.com - 16/08/2013, 23:20 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Selamat Nurdin menegaskan, keterlibatan Ahok Center dalam pengelolaan corporate social responsibiliy oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta harus dihentikan karena Pemprov DKI sudah memiliki satuan kerja perangkat daerah untuk melakukan aktivitas itu.

"Relawan harus dihentikan. Kita sudah punya birokrat yang mengurus itu semua," ujar Selamat, Jumat (16/8/2013).

Selamat menjelaskan, jika membiarkan mantan relawannya tetap bekerja mengambil alih fungsi SKPD, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dinilai tak bisa mengendalikan anak buahnya sendiri.

"Itu kan artinya merasa birokrat tak penting lagi. Yang penting kerja relawannya, ya enggak bisa begitu, harus sesuai fungsi dong," lanjut Selamat.

Politisi Partai Keadilan Sejahtera itu mengaku tak percaya jika Basuki tidak mengetahui aktivitas Ahok Center karena Basuki terlibat dalam pembentukan relawan tersebut.

"Ahok tinggal bilang, kalau mereka tak perlu bekerja lagi. Masak meyakinkan PKL bisa, tapi menertibkan Ahok Center enggak bisa," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Badan Pengelolaan Keuangan Daerah DKI merilis informasi bahwa Ahok Center menjadi mitra kerja Dinas Perumahan dan Bangunan untuk menyalurkan barang-barang hasil CSR sejumlah perusahaan ke warga di rumah susun Marunda, Jakarta Utara. Banyak pihak mempertanyakan keberadaan Ahok Center sebagai mitra kerja tersebut.

Basuki sendiri menampik Ahok Center adalah penyalur atau penghimpun CSR. Menurutnya, Ahok Center hanya mengawasi distribusi CSR. Senada dengan Basuki, beberapa anggota Ahok Center pun menjelaskan hal yang sama.

Ahok Center sendiri sebetulnya merupakan LSM yang didirikan Basuki pada 2007, yakni Center for Democracy and Transparancy (CDT). LSM ini berisi semua relawan pemenangan Ahok saat Pemilukada DKI 2012. Mereka bermarkas di salah satu kantor di Jalan Juanda, Jakarta Pusat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com