Menurut seorang penjaga toko jual beli motor yang terletak di depan warung jamu milik Rendy, Edo ikut mencicipi miras oplosan tersebut. Sebab, salah seorang pelanggan memprotes rasa miras oplosan yang dibelinya tidak seperti biasanya.
"Yang Edo itu meninggal juga. Jadi mungkin oplosan itu enggak pada biasanya," kata pria berinisial D itu kepada Kompas.com, Kamis (22/8/2013).
Menurut D, orang yang memprotes miras racikan Edo, sebut saja namanya B. "Do, sekarang kok rasanya kaya gini?" cerita D.
Kemudian, Edo membalasnya. "Ah, fisik lu aja yang enggak kuat," ejek Edo.
Edo kemudian mengambil minuman dari toko tempatnya bekerja itu dan menenggak sebanyak satu gelas pada Minggu malamnya. Namun, sekitar pukul 02.00 WIB, cerita D, Edo mulai merasakan efek dari minuman oplosan tersebut.
"Malam itu juga Edo dibawa ke rumah sakit masuk di Medical 24 jam di Sunter. Lalu di USG, di situ dapat rujukan ke Rumah Sakit Islam," ujar D.
Nahas, menurut keterangan D, Edo meninggal pada Senin (19/8/2013). "Dapat kabar Edo meninggal hari Senin," terang D.
D mengatakan, warga sekitar tidak tahu seputar aktivitas Rendy dan Edo. Beberapa warga menduga dua pelaku peracik minuman oplosan tersebut baru di tempat usahanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.