Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karyawan Warung Peracik Miras Oplosan Juga Tewas

Kompas.com - 22/08/2013, 13:24 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sanu alias Edo, karyawan Rendy (49), pengopolos minuman keras di warung jamu yang terletak di Jalan Remaja III, Cempaka Baru, Jakarta Pusat, ikut menjadi korban tewas.

Menurut seorang penjaga toko jual beli motor yang terletak di depan warung jamu milik Rendy, Edo ikut mencicipi miras oplosan tersebut. Sebab, salah seorang pelanggan memprotes rasa miras oplosan yang dibelinya tidak seperti biasanya.

"Yang Edo itu meninggal juga. Jadi mungkin oplosan itu enggak pada biasanya," kata pria berinisial D itu kepada Kompas.com, Kamis (22/8/2013).

Menurut D, orang yang memprotes miras racikan Edo, sebut saja namanya B. "Do, sekarang kok rasanya kaya gini?" cerita D.

Kemudian, Edo membalasnya. "Ah, fisik lu aja yang enggak kuat," ejek Edo.

Edo kemudian mengambil minuman dari toko tempatnya bekerja itu dan menenggak sebanyak satu gelas pada Minggu malamnya. Namun, sekitar pukul 02.00 WIB, cerita D, Edo mulai merasakan efek dari minuman oplosan tersebut.

"Malam itu juga Edo dibawa ke rumah sakit masuk di Medical 24 jam di Sunter. Lalu di USG, di situ dapat rujukan ke Rumah Sakit Islam," ujar D.

Nahas, menurut keterangan D, Edo meninggal pada Senin (19/8/2013). "Dapat kabar Edo meninggal hari Senin," terang D.

D mengatakan, warga sekitar tidak tahu seputar aktivitas Rendy dan Edo. Beberapa warga menduga dua pelaku peracik minuman oplosan tersebut baru di tempat usahanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Jakarta Mulai Tertibkan Jukir Liar Minimarket

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Jakarta Mulai Tertibkan Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Rute KA Tegal Bahari, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Tegal Bahari, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
20 Pelajar SMA Diamankan Polisi akibat Tawuran di Bangbarung Bogor

20 Pelajar SMA Diamankan Polisi akibat Tawuran di Bangbarung Bogor

Megapolitan
Jakarta Utara Macet Total sejak Subuh Buntut Trailer Terbalik di Clincing

Jakarta Utara Macet Total sejak Subuh Buntut Trailer Terbalik di Clincing

Megapolitan
Polisi Periksa 36 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 36 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Ngerinya Kekerasan Berlatar Arogansi Senioritas di STIP, Tradisi yang Tak Benar-benar Hilang

Ngerinya Kekerasan Berlatar Arogansi Senioritas di STIP, Tradisi yang Tak Benar-benar Hilang

Megapolitan
Hanya Raih 4 Kursi DPRD, PKB Kota Bogor Buka Pintu Koalisi

Hanya Raih 4 Kursi DPRD, PKB Kota Bogor Buka Pintu Koalisi

Megapolitan
Ahmed Zaki Bertemu Heru Budi, Silaturahmi Lebaran Sambil Diskusi Daerah Khusus Jakarta

Ahmed Zaki Bertemu Heru Budi, Silaturahmi Lebaran Sambil Diskusi Daerah Khusus Jakarta

Megapolitan
Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Megapolitan
Truk Trailer Terbalik di Clincing akibat Pengemudinya Kurang Konsentrasi

Truk Trailer Terbalik di Clincing akibat Pengemudinya Kurang Konsentrasi

Megapolitan
Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Megapolitan
Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Megapolitan
Longsor 'Teror' Warga New Anggrek 2, Waswas Mencengkeram meski Tinggal di Perumahan Elite

Longsor "Teror" Warga New Anggrek 2, Waswas Mencengkeram meski Tinggal di Perumahan Elite

Megapolitan
Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com