Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Kebagian Kios, PKL Tanah Abang Curigai Ada Kongkalikong

Kompas.com - 23/08/2013, 20:34 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang kaki lima (PKL) yang tidak kebagian kios di Pasar Blok G Tanah Abang mencurigai adanya kongkalikong dalam program relokasi itu. Oleh sebab itu, puluhan PKL melakukan protes di depan gerbang Balaikota Jakarta, Jumat (23/8/2013).

Teza Suheriandi (26), seorang PKL mengatakan, indikator kongkalikong itu adalah banyak PKL yang tidak memiliki KTP Jakarta tetapi mendapatkan kios di Blok G. PKL yang ber-KTP Jakarta seperti dia justru tak mendapatkan kios.

"Ini ada permainan orang dalam. Ini sangat enggak adil bagi kami," ujarnya di depan gedung Balaikota Jakarta.

Teza mengatakan sudah mendaftarkan diri sejak 16 Agustus 2013. Petugas loket menyuruh penjual celana legging dan busana muslim itu untuk kembali lagi pada 19 Agustus 2013. Namun, kedatangannya yang kedua itu tak berbuah apa-apa. Teza tetap tak mendapat kios.

Pria itu kemudian mengadukan masalah itu ke Suku Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (KUKMP) Jakarta Pusat. Namun, petugas menyuruhnya ke Kecamatan Tanah Abang. Tak berhenti di situ, Teza dipingpong ke tempat lain.

"Dari kecamatan katanya ke PD Pasar Jaya. Tapi kata PD Pasar Jaya saya disuruh balik lagi ke Sudin KUKMP,semua gila saya bilang ini," ujarnya.

"Kalau enggak percaya, silakan cek satu-satu PKL yang dapat kios di Blok G. Mereka ada yang bukan KTP DKI, ada dari Tangerang, Ciledug. Lah kita yang KTP DKI malah enggak dapat," ujarnya.

Kedatangan PKL itu sebetulnya ingin bertemu dengan Jokowi. Namun, Jokowi tidak menemui mereka dan juga tak menghentikan mobil dinasnya saat melalui massa PKL itu. Para PKL akhirnya diminta bertemu dengan perwakilan Pemprov DKI.

"Tadi sudah ketemu sama orang Pemprov DKI. Bukti pendaftaran pertama saya diambil untuk data dia. Katanya tunggu sampai Senin," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com