Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Pertanyakan Undian Lapak Lokbin Pasar Minggu

Kompas.com - 04/09/2013, 10:59 WIB
Sonya Suswanti

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengundian lapak Lokasi Binaan (Lokbin) Blok B Pasar Minggu berlangsung hari ini, Rabu (4/9/2013). Sebagian pedagang mempertanyakan pengundian itu.

Pengundian dilakukan mulai pukul 09.00 di Lokbin Blok B Pasar Minggu, di belakang Terminal Pasar Minggu, Jalan Baru, Gang Rajawali. "Pedagang yang mendaftar 384, yang sudah aktif 174, sisanya yang kita akan undi dan dimasukkan ke Lokbin Blok B pada hari Rabu ini," ujar Kepala UPT Lokbin DKI Jakarta Sri Endang melalui telepon, Rabu (4/9/2013).

Para pedagang yang akan mengikuti undian sudah berkumpul sejak pukul 09.00. Pengundian ini dihadiri oleh penanggung jawab Lokbin Pasar Minggu, Abdul Rahman. "Pedagang yang datang langsung didaftar lagi untuk melakukan pengundian, jika yang belum terdaftar dipersilakan daftar," ujar Abdul Rahman.

Menurut dia, kuota penempatan pedagang jika dimaksimalkan dapat menampung 150 pedagang. Jika pedagang melebihi nomor sekian, maka akan disalurkan pada PD Pasar Jaya Pasar Minggu.

Pengundian ini berlangsung ramai, banyak pedagang bertanya dan menyampaikan komplain atas undian lapak itu. Mereka antara lain mengomplain lokasi yang cenderung di pelosok. Ada pula yang merasa ada ketidakadilan dalam penempatan lapak dagang.

"Saya tuh sudah daftar dari bulan puasa, saya enggak pulang (mudik), tapi kok saya harus diundi lagi tempatnya," ujar Rahmi, pedagang sayur.

Sebelumnya, Rahmi sudah mendapatkan tempat dagang di bagian depan lokbin, yang tadinya berfungsi sebagai tempat parkir. Namun, ternyata tempat itu sudah dipesan sebelumnya oleh pedagang yang pulang kampung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com