Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lokasi Baru Sepi, Pedagang Pasar Minggu Mengasong di Jalan

Kompas.com - 02/09/2013, 11:17 WIB
Sonya Suswanti

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Aktivitas perdagangan di lantai 1 Blok B Pasar Minggu, Jakarta Selatan, masih terlihat sepi. Sejak pengundian lapak yang dilakukan pada Sabtu (31/8/2013), pedagang sudah diperbolehkan berjualan, tetapi baru satu pedagang yang berjualan pada Senin (2/9/2013).

"Sudah boleh mulai berdagang, mungkin memang sedang persiapan lapak," ujar Asisten Pengembangan Pasar Minggu Maskud, Senin (2/9/2013).

Pantauan Kompas.com di lokasi tersebut, Senin pagi, hanya seorang pedagang yang menggelar sayur-mayur untuk dijual di pasar tersebut. Namun, pedagang tersebut tidak menunggu dagangannya di lapak yang sudah dia dapatkan. Ia menitipkan dagangan yang sudah dibungkus dalam plastik tersebut dan memilih bertransaksi di jalan.

Slamet, pedagang malam yang sudah 15 tahun berdagang di Pasar Minggu, mengatakan, para pedagang memang lebih untung jika berjualan di lantai bawah karena pembeli tak harus naik tangga terlebih dulu.

Pedagang yang sudah memiliki lapak kemudian menyimpan dagangannya di lapak miliknya di lantai atas. Mereka kemudian kembali berjualan asongan di jalan. Hedi, pedagang sayur, juga menyiapkan meja di lantai 1 Blok B Pasar Minggu, sedangkan istrinya berjualan di bawah.

Lurah Pasar Minggu Satia mengatakan, pedagang sebenarnya tidak boleh berjualan dengan cara mengasong di jalan. Menurutnya, pedagang memilih berjualan di luar lapaknya karena banyak pengunjung yang parkir di luar dan enggan naik ke lantai 1.

"Hal ini bisa disiasati dengan parkir yang diharuskan di lantai 3 karena dengan begitu para pembeli tinggal turun satu lantai ke bawah dan mendapat bahan kebutuhannya, " ujar Satia.

Satia mengatakan akan dipasang spanduk-spanduk yang menginformasikan pedagang sayur di Pasar Minggu Lantai 1 Blok A. Masalah penertiban juga akan segera dicarikan solusinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com