Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Pasar Tanah Abang, Jokowi Akan Promosikan Pasar Gembrong

Kompas.com - 09/09/2013, 16:00 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Joko Widodo mengaku tidak akan pilih kasih dalam melaksanakan penataan kawasan pasar di Ibu Kota. Dia juga akan menerapkan gaya promosi yang sama antara Pasar Gembrong, Jakarta Timur, dan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Dalam waktu dekat, Jokowi akan menaruh satu kendaraan roda empat di Blok G Pasar Tanah Abang. Mobil tersebut adalah doorprize bagi pembeli di sana. Sistem pemenangannya pun telah diatur oleh Wali Kota dan PD Pasar Jaya.

"Kita lihat di Pasar Tanah Abang dulu. Kalau cara promosinya benar, (Pasar Gembrong) juga akan kita promosikan juga," ujarnya kepada wartawan di Balaikota, Jakarta, Senin (9/9/2013).

"Kayak di mal kan, ada hadiahnya, kulkas-lah, apa-lah. Kalau di pasar, mobil. Jangan kalah," lanjutnya.

Soal sumber pendanaan sejumlah doorprize itu, Jokowi mengatakan tidak perlu khawatir. Dia telah menginstruksikan PD Pasar Jaya sekaligus Wali Kota untuk menyiapkan dana pengadaan hadiah bagi para pembeli tersebut secepatnya.

Seperti diketahui, penataan Pasar Tanah Abang telah dilakukan oleh Pemprov DKI dan rampung pada Senin 2 September 2013 lalu. Sebanyak 1.100 kios di sana telah resmi diisi oleh para pedagang.

Adapun Pasar Gembrong—pasar yang khusus menjual mainan anak—mulai ditertibkan pada Senin (9/9/2013) ini. Pascapenertiban, lanjut Jokowi, pihaknya akan menyiagakan personel di sepanjang Jalan Basuki Rachmat untuk mengantisipasi kembalinya para PKL ke tepi trotoar. Jika petugasnya mendapati PKL kembali berjualan, maka akan dikenakan sanksi tindak pidana ringan (tipiring) di tempat.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com