Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Ditangkap, Vanny Menelepon Pejabat

Kompas.com - 17/09/2013, 19:27 WIB
Ratih Winanti Rahayu

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Vanny Rossyane, mantan kekasih terpidana mati kasus narkoba, Fredy Budiman, sempat menolak saat akan ditangkap petugas dari Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri di sebuah kamar hotel di Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Barat, Senin (16/9/2013) malam.

Vanny mengaku mengenal beberapa pejabat kepada petugas yang akan menangkapnya. Bahkan ia mengancam akan menelepon pejabat di salah satu kementerian dan lembaga pemerintahan yang dia kenal itu untuk membebaskannya dari jeratan hukum.

"Saat ditangkap, dia sempat menggertak petugas, bilang kenal pejabat, lalu mengancam sambil menelepon orang itu," kata Direktur IV Narkoba Bareskrim Polri Brigjen (Pol) Arman Depari kepada wartawan di Gedung Direktorat Narkoba Bareskrim Polri, Jalan MT Haryono, Jakarta Timur, Selasa (17/9/2013).

Sayangnya, usaha Vanny terbebas dari penangkapan dengan mengaku mengenal pejabat tak ampuh. Penangkapan terhadap dirinya tetap dilakukan.

Arman mengatakan, pengakuan Vanny hanya usahanya untuk menakut-nakuti petugas. "Kami belum tahu siapa orang dimaksud, tapi itu hanya pembelaan biar petugas takut. Nyatanya tetap kami bawa," katanya.

Meski demikian, Arman menambahkan, pihaknya mendalami keterkaitan Vanny dengan pejabat tersebut. "Ini kita dalami. Apakah benar-benar kenal dengan pejabat yang dimaksud," jelasnya.

Arman menjelaskan, penangkapan terhadap Vanny bermula dari informasi masyarakat yang menyebutkan adanya penyalahgunaan narkoba di sebuah hotel di Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Barat. Menindaklanjuti informasi tersebut, aparat dari Direktorat Narkoba Bareskrim Polri mendatangi lokasi dan melakukan penyelidikan singkat.

"Saat penggeledahan di sebuah kamar, kami menemukan barang bukti berupa satu paket sabu seberat 0,27 gram yang ditemukan di atas meja, satu paket sabu seberat 0,58 gram di dalam laci meja, alat isap, cangklong, dan dua buah handphone, serta mengamankan satu perempuan yang saat ini jadi tersangka," terang Arman.

Sebelumnya diberitakan, Vanny sempat membuat heboh dengan kisahnya mengenai skandal Lapas Cipinang. Vanny mengaku dirinya kerap berhubungan seks dan memakai sabu di ruangan di Lapas Narkotika Cipinang dan ruang kerja kalapas bersama gembong narkoba Fredy Budiman. Pengakuan ini membuat Kalapas Narkotika Cipinang Thurman Hutapea dicopot dari jabatannya beberapa waktu lalu. (baca: Bilik Asmara Lapas Cipinang)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com