Ratusan orang menutup Jalan Agung Raya 1, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, sejak pukul 08.00, Rabu (25/9/2013). Mereka tetap menuntut Gubernur DKI Jakarta mengoreksi dan mengkritisi penempatan lurah hasil lelang.
"Kami menunjukkan dengan aksi kedua kami bahwa aksi kami bukanlah aksi main-main. Jika aksi kita tidak ditanggapi juga, kita akan melakukan aksi yang selanjutnya," ujar Suhendi, orator aksi damai di depan Kelurahan Lenteng Agung.
Para pendemo yang juga banyak dihadiri ibu-ibu berbaju dan berkerudung putih melakukan aksi tabuh beduk, juga melafalkan berbagai nyanyian berbunyi permintaan pemindahan Lurah Lenteng Agung. Aksi ini juga dihiasi pengarakan keranda bertuliskan "Matinya Demokrasi di Kelurahan Lenteng Agung".
Aksi sebelumnya dilakukan pada Rabu (28/8/2013). Aksi kali ini dilakukan kembali dengan jumlah massa sekitar 600 orang.
Petugas gabungan berjumlah 346 orang dari Polsek Jagakarsa, Polsek Pasar Minggu, Koramil, Satpol 30, Sabhara Polda Metro Jaya 60, Brimob Polda Metro Jaya, dan Sabhara Polres Jakarta Selatan, tampak berjaga-jaga mengawasi aksi tersebut.
Akibat aksi demo ini, acara pengajian bulanan yang digelar di lantai 4 Kantor Kelurahan Lenteng Agung dibatalkan. Pihak kelurahan terpaksa melakukannya untuk mengantisipasi aksi penolakan tersebut.
Hal ini membuat ibu-ibu pengajian yang sudah datang bingung. Mereka amat menyayangkan aksi tersebut.
"Biasanya setiap bulan sekali ada pengajian PKK di sini. Tapi hari ini dibatalin karena ada demo," kata Yuyun (56), salah seorang peserta pengajian bulanan tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.