Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buntut Konflik RS Sumber Waras, Mobil Direksi Dibaret

Kompas.com - 21/10/2013, 09:26 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Konflik internal antara direksi dan karyawan Rumah Sakit Sumber Waras bukan hanya sekadar berujung PHK. Direktur Umum dan SDM Abraham Tedjakusuma mengaku mobilnya dibaret karyawan.

Menurut Abraham, mobilnya dibaret oleh salah seorang karyawannya pada 10 Oktober 2013 lalu. Dia pun melaporkan kejadian tersebut ke Polres Jakarta Barat. Sebelum itu, Abraham juga telah melaporkan adanya tindakan tidak menyenangkan pada 4 Mei 2013.

Pada 16 Oktober 2013, pihak manajemen RS kembali mendatangi Polres Jakarta Barat, untuk meminta polisi melakukan tindakan hukum atas kejadian tersebut.

Sehari setelahnya, pada 17 Oktober 2013, pihak RS mengajukan surat permohonan kepada Kepala Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Administrasi Jakarta Barat. Manajemen minta Sudin untuk memfasilitasi perundingan sebagai upaya mencari solusi terkait masalah PHK delapan orang karyawan.

"Namun, sampai saat ini belum ada tanggapan mengenai surat tersebut," kata Abraham saat ditemui Kompas.com di RS Sumber Waras, Jakarta Barat, Minggu (20/10/2013).

Abraham mengatakan, konflik internal tersebut sudah mengganggu operasional rumah sakit. "Kondisi yang terjadi membuat aktivitas RS benar-benar mengalami slow down," ujar Abraham.

Abraham menceritakan, salah satu contohnya adalah adanya petugas kebersihan namun justru tidak pernah melakukan tugasnya untuk membersihkan RS. Contoh lainnya, ada petugas keamanan yang justru tidak mengamankan. Petugas keamanan itu justru ingin membuat serikat pekerja. "Padahal kan tidak ada serikat untuk satpam," ucapnya.

Pihak manajemen, kata Abraham, berharap konflik panjang rumah sakit tersebut bisa diselesaikan dengan cara damai. Dia berharap terjalinnya kembali suatu hubungan yang harmonis aman dan kompak antara karyawan dan direksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com