Kondisi itu membuat pintu air pada waduk tak mampu untuk menahan beban apabila ketinggian air meningkat. Menanggapi hal ini, Kepala Seksi Pengendalian Prasarana dan Sarana Pengendali Banjir Sudin PU Tata Air Jakarta Timur Supriyatno mengatakan, pihaknya berjanji memperbaiki kerusakan pada pintu air tersebut.
"Kita sudah monitor, itu pasti akan kita perbaiki," kata Supriyatno, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (6/11/2013).
Hanya saja, ia mengatakan, dalam perbaikan pintu air Bujana Tirta perlu koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta. Koordinasi menyangkut apakah perbaikan tersebut merupakan kewenangan Dinas PU DKI Jakarta atau dikembalikan kepada Sudin PU Tata Air Jakarta Timur serta mengenai anggaran perbaikannya.
"Kalau yang kewenangannya di Dinas, ya kita koordinasikan dulu. Kalau di wilayah, kita langsung benahi. Biasanya kalau rusak itu, Dinas mengalokasikan anggaran, lalu kita langsung perbaiki," ujar Supriyatno.
Mengenai adanya rumah warga yang berdiri di atas gorong-gorong pada Kompleks Bea dan Cukai, Supriyatno mengatakan, saat ini masih dilakukan pembahasan dengan pihak Bea dan Cukai apakah perlu dilakukan pembongkaran untuk penangannya.
"Mestinya itu saluran terbuka karena ada bangunan. Waktu itu kita mau bongkar yang bangunan rumah Dinas Bea dan Cukai. Cuma, dari Bea dan Cukai sendiri belum mau dibongkar. Makanya kita bikin bak kontrol sementara di sana," ujar dia.
Ia mengatakan gorong-gorong yang melintas di bawah perumahan warga tersebut juga tidak terdapat saluran terbuka untuk melakukan kontrol atau pengawasan baik terhadap sampah ataupun endapan lumpur yang dapat menyebabkan mampet.
"Kalau tertutup, kita tidak bisa lihat. Misalnya dari bangunan di atas bisa dibuka, minimal kita bisa pantau dan melakukan perawatannya," ucap Supriyatno.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.