Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jual" Nama Jokowi, D Diduga Benar Minta Uang ke RS Jakarta

Kompas.com - 08/11/2013, 12:22 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Biro Kepala Daerah dan Hubungan Luar Negeri DKI Heru Budi Hartono telah mengecek silang keterangan dari Apid, staf Sekretariat Yayasan Rumah Sakit Jakarta, dan D, pegawai honorer Pemprov Jakarta yang disebut meminta sejumlah uang kepada rumah sakit. Hasilnya, D dianggap bersalah karena diduga ada pembicaraan soal permintaan uang.

"Apid dan D sudah diklarifikasi. Pembicaraan D ke Apid memang kita duga ada yang tidak beres, yaitu ke arah meminta uang," ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (8/11/2013).

Heru juga ingin meluruskan pemberitaan di media massa. Pertama, komunikasi dengan Apid dan D adalah perbincangan soal pidato sambutan Gubernur DKI Joko Widodo yang sesuai rencana akan dicantumkan pada buku HUT ke-60 RS Jakarta. Ini tidak seperti yang diberitakan bahwa RS Jakarta meminta D mendatangkan Jokowi dalam acara perayaan HUT rumah sakit.

Kedua, Apid dan D tidak pernah bertemu secara langsung. Komunikasi keduanya diketahui baru dua kali. Itu pun melalui sambungan telepon.

Namun, Heru tidak dapat memastikan lebih lanjut dari siapa Apid mendapatkan nomor telepon pegawai honorer itu. Soal mengapa pihak luar berkomunikasi dengan pegawai honorer dan bukan pegawai negeri sipil yang memiliki jabatan tinggi, Heru menganggap RS Jakarta memiliki keterbatasan informasi terkait siapa yang harus dihubungi jika ingin mengadakan sebuah acara.

"Waktu saya datang ke sana saja, mereka bilang, bapak siapa. Lalu saya jelaskan, siapa saya, tupoksi (tugas, pokok, dan fungsi) saya apa. Mereka baru tahu. Artinya apa, komunikasi RS ke kita memang buruk. Padahal kan mereka sering komunikasi dengan Kepala Dinas Kesehatan. Harusnya melalui dia saja bisa, enggak perlu ribet," tutur Heru.

Saat ini, D tengah menjalani sanksi skors satu minggu. Walau begitu, proses penyelidikan belum berakhir. Jika proses penyelidikan telah selesai, maka kemudian barulah sanksi permanen bagi D diputuskan.

Heru memastikan akan langsung memecat jika D terbukti bersalah. Pihaknya akan lebih ketat dalam menerima pegawai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Megapolitan
Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Megapolitan
Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Megapolitan
Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Megapolitan
Usai Tes Kesehatan, Epy Kusnandar Bungkam Saat Dicecar Pertanyaan Awak Media

Usai Tes Kesehatan, Epy Kusnandar Bungkam Saat Dicecar Pertanyaan Awak Media

Megapolitan
Polisi Selidiki Penemuan Mayat Pria Terbungkus Kain di Tangsel

Polisi Selidiki Penemuan Mayat Pria Terbungkus Kain di Tangsel

Megapolitan
Polisi Tes Kesehatan Epy Kusnandar Usai Ditangkap Terkait Kasus Narkoba

Polisi Tes Kesehatan Epy Kusnandar Usai Ditangkap Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Tersangkut Kasus Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap Dalam Kondisi Sadar

Tersangkut Kasus Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap Dalam Kondisi Sadar

Megapolitan
Mayat yang Ditemukan Dalam Sarung di Pamulang Berjenis Kelamin Pria dan Berusia Sekitar 40 Tahun

Mayat yang Ditemukan Dalam Sarung di Pamulang Berjenis Kelamin Pria dan Berusia Sekitar 40 Tahun

Megapolitan
Polisi Otopsi Mayat Pria Terbungkus Kain yang Ditemukan di Tangsel

Polisi Otopsi Mayat Pria Terbungkus Kain yang Ditemukan di Tangsel

Megapolitan
Polisi Temukan Luka di Leher dan Tangan pada Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang

Polisi Temukan Luka di Leher dan Tangan pada Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Angkot di Ciracas Tabrak Motor dan Mobil akibat 'Ngebut'

Angkot di Ciracas Tabrak Motor dan Mobil akibat "Ngebut"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com