Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Jokowi Rotasi Lima Pejabat Eselon II Ini

Kompas.com - 08/11/2013, 13:48 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo secara resmi merotasi dan melantik sebanyak lima pejabat eselon II di lingkungan Pemprov DKI. Tiga di antara pejabat eselon II itu dipromosikan ke jabatan yang lebih tinggi.

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta I Made Karmayoga mengatakan, lima pejabat yang telah dilantik ini merupakan pejabat DKI yang telah lulus uji kelayakan dan mumpuni dalam menjalankan tugas-tugas sebelumnya. Karena itu, mereka diberikan kepercayaan baru untuk memajukan instansi yang akan mereka pimpin.

"Kedua, rekam jejaknya bagus, dan yang ketiga, mampu mengawal target yang diinginkan oleh Pak Gubernur," kata Made di Balaikota Jakarta, Jumat (8/11/2013).

Kelima pejabat yang dilantik ini, lanjutnya, telah melalui fit and proper test. Setelah dinilai layak, kemudian karakter, moral, dan rekam jejak mereka dinilai. Berdasarkan hal itu, kelimanya dinyatakan layak untuk dipromosikan ke instansi yang baru.

Misalnya saja, Joko Kundaryo yang dilantik sebagai Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) DKI menggantikan Ratnaningsih yang pensiun dan kini menjabat sebagai Komisaris PD Pasar Jaya. Joko sebelumnya menjabat sebagai Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas KUMKMP DKI.

Menurut Made, Joko merupakan pejabat yang sudah lama berada di Dinas KUMKMP DKI dan berkeliling ke suku dinas. "Memang kariernya di perdagangan. Kita lihat karier dia dari zaman di wilayah sampai di dalam dinas," kata Made.

Kemudian, Bambang Musywardana yang dilantik menjadi Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI sebelumnya menjabat sebagai Wakil Wali Kota Jakarta Barat. Menurut Made, "teritori" Bambang sudah bagus dan rekam jejak kepamongannya dari bawah. Pengalaman Bambang yang sudah berkeliling wilayah itu dipercaya dapat membangun jaringan dan hubungan baik sehingga arus logistik dan penanggulangan bencana dapat semakin teratasi.

Sementara Bambang Sugiyono yang dilantik menjadi Asisten Sekda bidang Kesejahteraan Masyarakat DKI dan Mara Oloan Siregar yang dilantik menjadi Asisten Sekda bidang Pemerintahan DKI menjadi dua calon Sekretaris Daerah DKI. Dua pejabat itu tahun depan akan memasuki usia pensiun, 56 tahun.

Made menjelaskan, walaupun Bambang Sugiyono telah dilantik menjadi Askesmas DKI, ia tetap akan menduduki posisi Wali Kota Jakarta Utara. "Posisi wali kota, pelaksana tugas (Plt)-nya tetap Pak Bambang. Biar pemerintahannya berjalan," ujar Made.

Selain empat pejabat itu, Muhammad Yuliadi juga dilantik Jokowi menjadi Wakil Wali Kota Jakarta Barat. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Sekretaris Kota Jakarta Utara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com