Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Harusnya Pajak Angkutan Massal Nol Persen seperti Mobil Murah Itu...

Kompas.com - 09/11/2013, 06:39 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengeluhkan tetap tingginya pajak untuk pengadaan angkutan massal. Permohonan keringanan pajak untuk pengadaan ribuan bus transjakarta pun tak kunjung mendapat respons dari otoritas pajak.

"Maunya bus sedang atau transjakarta di Jakarta (dipajaki rendah), tapi sampai sekarang belum ada jawaban. Mestinya diberilah," ujar Jokowi di kediamannya, Jumat (8/11/2013). Dia berpendapat, seharusnya pajak nol persen diberlakukan untuk pengadaan transportasi massal Indonesia. 

"Kalau mobil murah (bisa ada) gara-gara diberikan (insentif penghapusan) pajak, (pengadaan) transportasi (massal) harusnya murah juga, diberikan pajak nol (persen). Mestinya gitu," ujar Jokowi. Dia pun berharap permintaan keringanan pajak pengadaan bus tersebut segera mendapat tanggapan. 

Keringanan pajak untuk pengadaan angkutan massal, kata Jokowi, akan memungkinkan segera melonjaknya jumlah armada transportasi publik. Bila jumlah angkutan umum sudah bertambah, ujar dia, masyarakat yang dapat diangkut juga akan lebih banyak dan harapannya pengguna mobil pribadi akan berkurang.

Kendala pajak untuk pengadaan angkutan umum bukan baru kali ini dihadapi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Pada 2011, misalnya, pernah diajukan keringanan pajak untuk pengadaan ribuan bajaj berbahan bakar gas.

Upaya konversi bahan bakar dan "regenerasi" bajaj tersebut terkendala harga "bajaj biru" yang mencapai Rp 60 juta sebelum ada keringanan pajak. Setelah ada permohonan keringanan pajak penjualan barang mewah (PPnBM) untuk bajaj berbahan bakar gas, pajak yang dikenakan turun dari 45 persen menjadi 25 persen.

Dinas Perhubungan DKI Jakarta saat itu berpendapat, pajak yang dikenakan untuk pengadaan bajaj itu terlalu tinggi, sekalipun sudah mendapat keringanan. "Bajaj biru" dikenakan pajak "barang mewah" dengan alasan penggunaan gas sebagai bahan bakarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditemukan Kecurangan Pengisian Elpiji 3 Kg di Jabodetabek, Kerugiannya Rp 1,7 M

Ditemukan Kecurangan Pengisian Elpiji 3 Kg di Jabodetabek, Kerugiannya Rp 1,7 M

Megapolitan
Korban Penipuan 'Deka Reset' 45 Orang, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Korban Penipuan "Deka Reset" 45 Orang, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
3.772 Kendaraan di DKI Ditilang karena Lawan Arah, Pengamat : Terkesan Ada Pembiaran

3.772 Kendaraan di DKI Ditilang karena Lawan Arah, Pengamat : Terkesan Ada Pembiaran

Megapolitan
Polisi Tangkap Pelaku Kecelakaan Beruntun di Jalan Kartini Depok

Polisi Tangkap Pelaku Kecelakaan Beruntun di Jalan Kartini Depok

Megapolitan
Marketing Deka Reset Ditangkap, Pemilik Masih Buron dan Disebut Berpindah-pindah Tempat

Marketing Deka Reset Ditangkap, Pemilik Masih Buron dan Disebut Berpindah-pindah Tempat

Megapolitan
Enam RT di Rawajati Terendam Banjir, Warga Singgung Proyek Normalisasi

Enam RT di Rawajati Terendam Banjir, Warga Singgung Proyek Normalisasi

Megapolitan
Polisi Tangkap Satu Tersangka Penipuan Jual-Beli Mobil Bekas Taksi 'Deka Reset'

Polisi Tangkap Satu Tersangka Penipuan Jual-Beli Mobil Bekas Taksi "Deka Reset"

Megapolitan
Kecelakaan di Flyover Tambora Jakbar: Ojol Tewas Ditabrak Truk

Kecelakaan di Flyover Tambora Jakbar: Ojol Tewas Ditabrak Truk

Megapolitan
Banjir Rendam 6 RT di Rawajati Jaksel

Banjir Rendam 6 RT di Rawajati Jaksel

Megapolitan
Banjir di Kebon Pala Jatinegara, Warga: Ketinggian Langsung 2 Meter!

Banjir di Kebon Pala Jatinegara, Warga: Ketinggian Langsung 2 Meter!

Megapolitan
Pekan Depan, KASN Rilis Hasil Laporan Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN oleh Supian Suri

Pekan Depan, KASN Rilis Hasil Laporan Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN oleh Supian Suri

Megapolitan
Tentukan Jumlah Pantarlih hingga Anggaran Pilgub, KPU Jakarta Gelar Rakor Pemetaan TPS

Tentukan Jumlah Pantarlih hingga Anggaran Pilgub, KPU Jakarta Gelar Rakor Pemetaan TPS

Megapolitan
Pagi Ini, Banjir Rendam 38 RT di Jakarta Akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Banjir Rendam 38 RT di Jakarta Akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
KPU Jakarta Petakan TPS Jelang Pilkada 2024: Jumlah DPT 600 Orang Per TPS

KPU Jakarta Petakan TPS Jelang Pilkada 2024: Jumlah DPT 600 Orang Per TPS

Megapolitan
Bawaslu Depok Tidak Temukan Jejak Dugaan Supian Suri Lakukan Politik Praktis

Bawaslu Depok Tidak Temukan Jejak Dugaan Supian Suri Lakukan Politik Praktis

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com