Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahan Pembuat Narkoba Itu Ternyata Pesanan Napi

Kompas.com - 15/11/2013, 17:32 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengawai Lapas Narkotika Cipinang berinisial RW yang ditangkap karena kedapatan membawa bahan pembuat narkoba ternyata hendak mengantarkan barang tersebut kepada seorang napi di dalam lapas. Narkoba tersebut dipesan napi berinisial E alias A.

"Hasil pemeriksaan tersangka, barang bukti merupakan pesanan napi E alias A, penghuni lapas," kata Kepala Sub Bagian Humas Polres Metro Jakarta Timur Komisaris Sri Bhayangkari melalui pesan singkatnya, Jumat (15/11/2013).

Dari tangan RW, petugas mendapati barang bukti yakni 1 botol plastik berisi cairan bening dengan berat 425 ml, 1 botol kaca minuman berisi cairan kuning 250 ml, dan 1 bungkus serbuk warna coklat seberat 100,0600 gram, 1 lembar kertas filter, 2 ponsel BlackBerry dan kartu SIM, serta tas warna biru abu-abu.

Sri melanjutkan, Lapas Narkotika Cipinang sudah melimpahkan kasus yang menjerat pegawainya itu kepada pihak kepolisian dan kini ditangani oleh Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Timur dengan nomor laporan LP/1925/K/XI/2013/ResJT.

Dari kasus tersebut, lanjutnya, kemudian dilakukan pengembangan dan penangkapan napi yang memesan bahan pembuat narkoba itu di dalam lapas. Dari tangan E, petugas menyita 1 bungkus plastik berisi serbuk hijau dengan kandungan narkotika seberat 1,6194 gram, 1 bungkus plastik isi serbuk putih dengan kandungan narkotika seberat 0,3802 gram, 1 bungkus plastik berisi 10 butir tablet berwarna coklat seberat 3,3160 gram, 3 ponsel dan kartu SIM, 1 unit key BCA warna biru, 1 laptop, dan 1 mouse.

"Barang bukti di sita dari kamar E di Blok S," ujar Sri.

Pegawai lapas dan napi tersebut kini meringkuk di tahanan Mapolres Metro Jakarta Timur. Para tersangka dikenakan Pasal 129 huruf (a) dan huruf (c) subsider Pasal 114 (1), Pasal 112 (1) juncto Pasal 132 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Mereka diancam dengan penjara paling singkat 4 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat di Pilkada 2024

PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat di Pilkada 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Megapolitan
Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Megapolitan
Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Megapolitan
Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Megapolitan
Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Megapolitan
Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Megapolitan
Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com