Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua KRL Baru Dioperasikan Desember

Kompas.com - 23/11/2013, 08:07 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah mendatangkan 50 unit kereta rel listrik dari Jepang secara bertahap selama bulan November, PT KAI Commuter Jabodetabek mulai melakukan proses pengujian dan pembenahan interior dan eksterior kereta.

Saat ini, sudah ada dua rangkaian kereta rel listrik (KRL) yang tengah dikerjakan dan ditargetkan sudah beroperasi awal Desember mendatang. Kereta tambahan tersebut akan menggantikan kereta-kereta yang mengalami gangguan penyejuk ruangan.

Direktur Teknik PT KAI Commuter Jabodetabek (PT KCJ) Sucipto Susilo Hadi di Dipo Depok, Jumat (22/11), mengatakan, kedua kereta yang terdiri atas 10 gerbong itu menurut rencana akan melayani koridor Jakarta-Kota Bogor.

”Targetnya, segala proses bisa segera selesai dan awal Desember nanti bisa beroperasi untuk melayani penumpang di koridor Jakarta-Kota Bogor,” ungkap Sucipto.

Koridor Jakarta-Kota Bogor menjadi prioritas karena saat ini koridor tersebut membutuhkan armada lebih banyak. Setiap hari, 40-50 persen volume penumpang se-Jabodetabek melintasi jalur tersebut.

Sucipto menambahkan, meski nantinya proses pengujian dan pembenahan selesai, kepastian pengoperasian kedua kereta tersebut harus melalui proses sertifikasi dari Kementerian Perhubungan.

”Harapannya, proses sertifikasi oleh Kementerian Perhubungan bisa selesai bersamaan dengan selesainya proses yang tengah kami kerjakan. Dengan begitu, kedua kereta bisa segera beroperasi,” lanjutnya.

Sebagai implementasi dari program pengadaan 180 unit KRL pada tahun 2013, PT KCJ telah mendatangkan 50 unit KRL seri 205 secara bertahap pada 3 November dan 16 November. Selanjutnya, 50 unit lagi akan didatangkan pada awal dan minggu kedua bulan Desember.

KRL seri 205 yang dibeli PT KCJ ini merupakan salah satu seri yang masih dioperasikan operator East Japan Railway Company (JR East). Seri ini diproduksi JR Trec antara tahun 1985 dan 1991. JR Trec merupakan anak perusahaan JR East yang bertugas memproduksi kereta yang akan dioperasikan oleh JR East.

Sebanyak 50 unit KRL yang sudah datang kini tengah dirakit ulang, uji statis dan dinamis, serta pembenahan interior dan eksterior. Proses itu berlangsung di Balaiyasa Manggarai (10 unit), Dipo Bukit Duri (10 unit), dan Dipo Depok (30 unit).

Menurut Manajer Komunikasi PT KCJ Eva Chairunisa, ke-50 unit KRL itu belum akan menambah perjalanan KRL hingga akhir tahun ini. Kereta tersebut akan difungsikan sebagai pengisi perjalanan KRL yang harus menjalani perawatan. Beberapa bulan terakhir, kereta yang seharusnya dirawat terpaksa dioperasikan karena ketiadaan rangkaian KRL cadangan.

Pada Jumat pagi, bersama teknisi JR East Jepang, pihak PT KCJ menguji coba kopling dan jalan pada salah satu kereta baru.

”Menurut rencana, dua minggu ke depan, kami membimbing masinis,” kata Manajer Transport dan Rolling Stock Dept JR East Yoshinobu Wada. (ZAK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com