Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki Incar Mal dan Hotel Penyebab Kemacetan

Kompas.com - 04/12/2013, 21:11 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan menindak tegas pengelola gedung bertingkat, seperti hotel maupun pusat perbelanjaan atau mal, yang dalam pengoperasiannya menimbulkan kemacetan di kawasan sekitarnya.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menegaskan hal itu. Menurutnya, sesuai instruksi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, tidak ada toleransi bagi penyebab kemacetan. "Kalau ada mal dan gedung yang bandel, tentu cari celah untuk melawan," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Rabu (4/12/2013).

Lebih lanjut Basuki mengungkapkan, Pemprov DKI telah memiliki data gedung mana saja yang menyebabkan kemacetan dan telah menggunakan jalur umum. Ia kemudian menyebutkan beberapa hotel yang telah menggunakan jalur umum untuk kepentingan hotel, seperti Hotel Aryaduta Tugu Tani dan Hotel Shangri-la. Jalur umum itu digunakan pihak hotel sebagai area pemeriksaan kendaraan yang ditutup dengan kanopi.

Sementara itu, pusat perbelanjaan atau mal yang juga menggunakan jalur umum, lanjut dia, adalah Mall Ciputra atau Citraland Grogol dan Mal Taman Anggrek. "Kita bertahap untuk melakukan rekayasa lalu lintas atau pembongkaran jalur umum yang sudah mereka alih fungsikan itu," kata Basuki.

Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Ahok itu enggan membicarakan target berapa gedung bertingkat yang akan "dibereskan" Pemprov DKI sebagai upaya mengatasi kemacetan. Apabila ia menyebutkan gedung-gedung yang akan ditata, akan mendapat perlawanan yang kencang dari berbagai pihak.

Jangan sampai pihak masyarakat bawah seperti pedagang kaki lima (PKL) hingga masyarakat atas seperti pengelola mal bersatu dan melawan kebijakan DKI. Namun, apabila pihak pengelola mal tak juga mau berkoordinasi dengan Pemprov DKI, maka Basuki tak segan akan mencabut izin mal tersebut.

Alumnus Universitas Trisakti itu juga tidak khawatir apabila nantinya DKI digugat ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) oleh pengelola mal. "Silakan saja, paling kita kalah. Kalau hakim yang jujur, pasti Pemprov menang. Tapi kalau hakimnya bisa disogok, turunannya Akil Mochtar, kan kita kalah. Soalnya kita enggak mungkin anggarkan uang menyogok di APBD. Ha-ha-ha," kata Basuki seraya tertawa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com