Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir dan Kernet Truk Pertamina Masih Dirawat Intensif

Kompas.com - 10/12/2013, 20:33 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sopir dan kernet truk tangki Pertamina yang mengalami tabrakan dengan kereta jurusan Serpong-Tanah Abang di Pondok Betung, Bintaro, Jakarta Selatan, Senin (9/12/2013), masih mengalami perawatan intensif di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP).

Keduanya mengalami luka bakar yang cukup serius. "Sekarang masih dirawat intensif, belum bisa diwawancarai," kata Hadi, salah seorang petugas rumah sakit, Selasa (10/12/2013).

Berdasarkan informasi yang ditempel di sebuah papan di rumah sakit itu, nama kernet truk adalah Mujiono, kelahiran 1 Desember 1969, dan nama sopir adalah Chosimin, kelahiran 1 November 1973.

Selain keduanya, tiga korban luka-luka lainnya juga dirujuk ke RSPP. Mereka adalah Slamet, kelahiran 15 Juni 1959; Anieke, kelahiran 8 Agustus 1974; dan Iska Andini, kelahiran 1 Februari 1976.

Selain di RSPP, korban kecelakaan yang mengalami luka-luka juga dirujuk ke dua rumah sakit lainnya, yakni Rumah Sakit Fatmawati dan Rumah Sakit Sutoyo. Sementara korban yang meninggal dunia juga telah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati.

Seperti diberitakan, KRL Serpong-Tanah Abang mengalami tabrakan dengan truk pengangkut BBM di daerah Pondok Betung, Bintaro, Jakarta Selatan, sekitar pukul 11.15. Gerbong kereta paling depan terbakar setelah menabrak truk milik Pertamina tersebut. Tujuh orang tewas dalam kecelakaan ini. Sementara puluhan orang lainnya luka-luka dan masih menjalani perawatan intensif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com