Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Air Tak Jernih, Warga Rusun Marunda Gatal-gatal

Kompas.com - 11/12/2013, 11:01 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Warga Rusun Marunda Blok C mengeluhkan fasilitas rusun yang tak memadai. Air yang mereka pakai sehari-hari berwarna dan menyebabkan gatal-gatal.

Dewi (25), salah seorang warga rusun, mengaku merasa gatal-gatal setiap habis menggunakan air. "Airnya merah dan bikin gatal," kata dia saat ditemui di Rusun Marunda, Rabu (11/12/2013).

Hal tersebut sudah dialami dia dan warga semenjak awal tinggal di rusun. Menurut Dewi, air di rusun Blok C ini bukan air yang berasal dari PDAM sehingga airnya sering kali mengandung tanah dan pasir. Akibatnya, warga tidak bisa menggunakan air tersebut untuk keperluan minum dan memasak.

Hal yang sama dikeluhkan juga oleh Kunyi (56), warga rusun lain yang tinggal di Blok C3 lantai 5. Menurutnya, air yang keluar harus disaring lebih dulu sebelum digunakan agar tidak terlalu berwarna.

Mesi begitu, Kunyi tetap mengalami gatal dan kulitnya berwarna merah di bagian dada dan punggungnya. Anggota keluarganya juga mengalami hal serupa.

Selain persoalan air, warga juga mengeluhkan mengenai atap yang bocor. Setiap hujan, hampir setiap unit yang ditempati warga di Blok C1 bocor. Bahkan, unit nomor 512 yang ditempati Dewi atapnya telah bolong sehingga dia harus mengungsi di mushala rusun. Padahal, Dewi tinggal bersama dengan anaknya yang masih balita. Perabotan rumah tangganya pun ia ungsikan di mushala tersebut karena bila ia tetap menaruh perabotannya akan rusak terkena air hujan.

"Baju saja yang saya taruh di kardus jadi basah semua," ucapnya.

Rusun Blok C ini rata-rata dihuni oleh warga Pluit yang pindah akibat banjir pada Januari 2013 lalu. Warga pinggiran Rusun Marunda yang sering terkena banjir juga ditempatkan di blok ini. Rata-rata mereka baru menghuni rusun tersebut pada awal November lalu. Di Blok ini ada sekitar 20 unit yang telah terisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com