Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Organda: Usulan Pak Basuki Boleh-boleh Saja, asalkan...

Kompas.com - 14/12/2013, 17:21 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Usulan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama agar Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menghentikan pasokan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi ke DKI Jakarta, mendapat tanggapan dari pelaku jasa angkutan umum.

Ketua Dewan Pembina Organda, Eka Sari Lorena, mengatakan Organda tidak menolak usulan tersebut. Hanya saja, yang perlu dipertimbangkan juga adalah dampak dari kebijakan tersebut.

"Boleh-boleh saja asal ada penyesuaian tarif angkutan umum perkotaan. Karena BBM ini implikasinya merambah kemana-mana. Pasti sparepart naik kalau harga BBM jadi nonsubsidi," kata Eka dihubungi Kompas.com, Sabtu (14/12/2013).

Ia berharap jika usulan Basuki disepakati, ada penyesuaian tarif angkutan umum. Pasalnya, menurut Eka, konsumen terbesar BBM bersubsidi bukanlah angkutan umum, namun kendaraan pribadi utamanya mobil.

Lebih lanjut ia mengatakan, jika usulan Basuki disepakati, tarif akan naik sesuai dengan selisih biaya yang selama ini bisa dihemat dari penggunaan BBM bersubsidi. Tarif angkutan umum jelas naik, kecuali pemerintah memberikan insentif sebagaimana diberikan kepada mobil murah.

"Iya (tarif naik) kecuali pemerintah bantu ya, insentif pajak seperti LCGC itu lho yang bebas pajak," ujarnya.

"Jadi, (usulan Basuki) tak perlu ditolak kok, hanya perlu penyesuaian ya," pungkasnya.

Sebelumnya, Basuki usul kepada Kementerian ESDM untuk hentikan pasokan BBM bersubsidi ke DKI Jakarta. Penghentian itu dapat mendorong masyarakat beralih menggunakan transportasi massal.

"Kita minta ESDM stop BBM bersubsidi khusus DKI," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Jumat (13/12/2013).

Apabila pasokan BBM bersubsidi jadi dihentikan, kata Basuki, anggaran Dinas Energi dan Perindustrian DKI Jakarta dapat dialihkan untuk kebutuhan lainnya yang prioritas seperti pembangunan infrastruktur, salah satunya loop line kereta api.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com