Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Keluarga di Menteng Isap Ganja Bersama

Kompas.com - 18/12/2013, 08:19 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Satu keluarga di Menteng Anyer, Menteng, Jakarta Pusat, dibekuk pihak kepolisian Metro Cempaka Putih saat asyik mengisap ganja. Mereka terdiri dari Doni (46) dan istrinya, Peni (42), serta anak semata wayangnya An (17).

Dari tangan mereka, petugas menyita dua linting ganja kering yang baru diisap separuh oleh mereka. Mereka membuat dua linting ganja yang telah dicampur tembakau rokok. Selain menyita dua linting ganja, polisi juga menyita tiga gram ganja kering.

Dalam pemeriksaan polisi, An mengaku sering mengisap ganja bersama kedua orangtuanya di rumah. Bahkan, dia juga ikut menjual ganja di kawasan Menteng.

"Saya hanya lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan dikeluarin dari kerjaan sehingga saya stres. Saya tidak punya pekerjaan lagi. Apa boleh buat," kata An di Mapolsek Cempata Putih, Selasa (17/12/2013).

An mengaku perekonomian keluarganya sangat sulit. Itu sebabnya dia sekolah sampai SMP. Ayahnya adalah pekerja serabutan dan bahkan sering menganggur.

An menjelaskan, sebelumnya dia bekerja di kapal laut domestik. Sejak bekerja di kapal, kehidupan keluarganya yang memang miskin agak membaik. Namun, lima bulan lalu, An diputus kontraknya sehingga menganggur.

An mengaku terpaksa menjual ganja agar bisa menghidupi keluarganya. Ayah dan ibunyamenjadi pengisap ganja setelah dirinya menjadi penjual ganja. Akan tetapi, mereka tak pernah mengisap ganja di luar rumah.

"Kami hanya mengisap ganja di rumah," katanya seraya menambahkan, ayahnya tak ikut menjual ganja.

Kapolsek Cempaka Putih Komisaris Taufiq menjelaskan, penggerebekan satu keluarga itu berawal ketika polisi menangkap Izam (22), seorang penumpang angkutan umum, di Jalan WR Suprapto, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Minggu (15/12/2013) malam.

Saat itu, jajaran Polsektro Cempaka Putih sedang menggelar Operasi Cipta Kondisi. Izam ditangkap karena membawa ganja. Saat itu, Izam yang sedang menumpang bus Mayasari Bhakti Pulogadung-Senen diperiksa oleh anggota. Hasilnya, di saku Izam ditemukan lima linting ganja.

"Karena Izam membawa ganja, maka dia langsung diamankan dan diperiksa secara intensif," katanya.

Izam mengaku kepada polisi membeli ganja dari seorang teman, yaitu An. Dari situlah polisi mengembangkan kasus ke rumah An di Menteng. Lima polisi berpakaian preman langsung menggerebek rumah An. Kedatangan polisi membuat Doni, Peni dan An tak berdaya. Apalagi mereka dalam pengaruh ganja.

"Saat ditangkap, An bersama kedua orangtuanya asik mengisap ganja. Izam mengaku sering membeli ganja ke An," kata Taufiq.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com