Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Walkot Tangerang 5 Kali Batal Dilantik, Atut Seharusnya Ditegur

Kompas.com - 18/12/2013, 23:02 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi diminta menegur Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah yang sudah berulang kali batal melantik Wali Kota Tangerang terpilih, Arief R Wismansyah. Atut dianggap telah menghambat jalannya pemerintahan Kota Tangerang karena Arief telah lima kali batal dilantik.

"Ini sudah lima kali. Atut jangan sampai menghambat birokrasi. Birokrasi bisa vakum kalau pejabat enggak dilantik-lantik. Pak Gamawan harus menyurati Atut, menegurnya, jangan cuma normatif," kata pengamat politik, Gun Gun Heryanto, di Jakarta, Rabu (18/12/2013).

Gun Gun menduga, Atut tak hadiri pelantikan karena takut diserbu media massa pasca-penetapannya sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Atut menjadi tersangka kasus dugaan suap pengurusan sengketa Pilkada Kabupaten Lebak, Banten, dan dugaan korupsi alat kesetahan di Banten.

"Ini tidak datang (pelantikan) urusan pribadi karena kalau dia datang akan banyak wartawan, posisi dia kan tersangka. Di situ posisinya kepentingan pribadi dia di ranah hukum. Harusnya, apa pun musibah yang dia terima, tidak boleh menghambat laju pemerintahan," katanya.

Selain itu, Gun Gun melihat tidak ada koordinasi yang baik antara Atut dan wakilnya, Rano Karno. Menurut Gun Gun, Atut bisa menyerahkan kewenangannya kepada Wakil Gubernur Rano Karno untuk melantik Arief. Penundaan pelantikan yang terlalu lama dikhawatirkan membuat kevakuman di Pemerintahan Kota Tangerang. Selain itu, masalah ini bisa memicu konflik dari para pendukung Wali Kota Tangerang terpilih.

"Saya khawatir kalau berlarut-larut, pejabat yang tidak segera dilantik, selain bisa terjadi kevakuman, atau memicu konflik. Pendukungnya pasti marah karena pelantikan ditunda-tunda," terangnya.

Seperti diketahui, Arief batal dilantik karena Atut sedang ada urusan pribadi. Pada hari ini, Arief kembali batal dilantik karena Atut beralasan sakit. Sehari sebelum pelantikan, politisi Partai Golkar itu baru saja ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK menyusul penetapan status serupa terhadap adiknya, Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com