Kelik mengatakan, sebagai salah satu anak buah Gubernur DKI Jakarta, dia patuh dengan instruksi Joko Widodo.
"Namanya juga taat sama instruksi gubernur, lagian seru juga naik angkutan umum diiringi lagu 'Bang Jali'," kata Kelik kepada Kompas.com, Jumat (3/1/2014).
Kelik menuturkan, dia menggunakan angkutan umum dari rumahnya di Halim, Jakarta Timur, sampai ke Cililitan. Setelah itu, ia naik ojek untuk sampai ke kantornya di Pademangan, Jakarta Utara, untuk mengisi presensi handkey.
Setelah itu, lanjut Kelik, ia naik ojek lagi untuk mencari taksi ke Balaikota, menghadiri acara di Balai Agung. Setelah acara di Balaikota selesai, dia kembali ke kantornya di Pademangan menggunakan ojek.
"Memilih naik ojek supaya bisa kekejar shalat Jumat di Pademangan," ujarnya.
Berbeda dengan Kelik, Lurah Rorotan Dwi Kurniasih tetap menggunakan kendaraan pribadi. Ini karena waktu tempuh yang harus ia lalui 4-5 jam bila menggunakan angkutan umum.
"Rumah saya dari Kalideres terus ke Rorotan. Naik kendaraan umum saja bisa sampai 5 kali, terus kapan saya mengabdi di wilayahnya. Belum pulangnya," ujarnya.
Ia juga menuturkan bahwa kendaraan umum di DKI Jakarta belum begitu bersahabat. "Saya sudah puluhan tahun naik kendaraan umum semenjak jadi CPNS, sekarang mau tidak mau saya harus bawa kendaraan sendiri karena jaraknya yang jauh," imbuhnya.