Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki: Banyak Pungli Kelurahan Bermodus BAZIS dan PMI

Kompas.com - 03/01/2014, 15:07 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyorot lemahnya pelayanan kepada masyarakat di setiap kantor kelurahan dan kecamatan. Termasuk adanya pungli.

Basuki mengatakan, biasanya pungli diminta kepada masyarakat dengan modus sumbangan untuk BAZIS atau PMI. Oleh karena itu, dia meminta masyarakat tidak memberikan pungli kepada pegawai kelurahan dan kecamatan, serta berniat memasang CCTV di setiap kantor kelurahan dan kecamatan.

"Kelemahannya, mereka masih pakai modus BAZIS atau PMI gitu. Kita kan enggak tahu, jujur apa enggak," kata Basuki, seusai pengarahan oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD) DKI, Jumat (3/1/2014).

Selain itu, kata Basuki, masih banyak warga yang tidak mengetahui akan mengurus administrasi di bagian mana.

Melalui pengesahan perda pelayanan terpadu satu pintu (PTSP), ia berharap tak ada lagi petugas kelurahan dan kecamatan yang saling melempar tupoksi. Hal ini karena para petugas kelurahan dan kecamatan sudah dilatih sebelumnya bersama Badan Pendidikan dan Pelatihan (Badiklat) PNS DKI, Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI, dan Inspektorat DKI Jakarta.

Berdasarkan perjanjian Jokowi-Basuki, setiap enam bulan, pihak dari DKI akan mengevaluasi kinerja lurah dan camat. Salah satu pertimbangan yang akan dievaluasi adalah soal kebersihan. Para lurah dan camat yang tidak peduli terhadap lingkungannya akan dievaluasi.

Mereka juga diberikan pengarahan terkait transparansi anggaran. Jangan sampai, para lurah dan camat itu kembali mengulang dosa-dosa lama yang telah terungkap. "Masyarakat juga akan mengevaluasi mereka. Baru kita bongkar pasang lagi," kata Basuki.

Kepala BKD DKI Jakarta I Made Karmayoga mengatakan, pada Senin (6/1/2014) mendatang pihaknya akan mengadakan rapat evaluasi lurah dan camat. Pada rapat itu akan dipaparkan kekurangan dan kelebihan lurah camat selama enam bulan pemerintahan pascalelang jabatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com