Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Ceramahi SKPD soal Penyerapan Anggaran

Kompas.com - 03/01/2014, 17:14 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memberikan pengarahan pada seluruh Kepala Dinas, Wali Kota, Lurah dan Camat di Balaikota pada Jumat (3/1/2014) siang. Salah satu yang ditegaskan Jokowi yakni penyerapan anggaran.

"Anggaran kita kemarin Rp 41 triliun kemudian perubahannya menjadi Rp 50,1 triliun. Di 2014 ini jadi Rp 69 triliun. Lompatan income ini harus ada kehati-hatian," ujarnya.

Jokowi menjelaskan, penyerapan anggaran tahun 2013 di luar targetnya, yakni hanya 84,5 persen. Alasannya, lambannya pengesahan APBD 2013 yang menyebabkan seluruh proyek pembangunan menumpuk pada akhir tahun sehingga tidak maksimal.

Soal penumpukan proyek pada akhir tahun, Jokowi menilai hal itu kebiasaan SKPD Pemprov Jakarta yang harus dihilangkan. Sementara, soal APBD 2014 yang tidak kunjung disahkan oleh DPRD Jakarta, ia menyayangkannya.

"Meskipun saya tau APBD 2014 belum mendapat persetujuan dewan. Kita ini (eksekutif dan legislatif) kan mitra, mestinya sih tidak saling bergesekan. Ya, mudah-mudahan cepatlah," ujarnya.

Di satu sisi, ia berharap agar APBD 2014 segera disahkan, tapi di sisi lain ia berharap saat telah disahkan, kepala SKPD langsung tancap gas melaksanakan proyek pembangunan seluruh sektor.

Jika Jokowi menyindir Kepala Dinas, lain hal bagi lurah serta camat. Jokowi memuji mereka soal penyerapan anggaran. Sebab, dari anggaran Rp 3 miliar yang diberikan per kantor kecamatan dan kelurahan, penyerapan anggaran mencapai 98,99 persen. Meski, di sisi lain ada hal yang masih mnjadi catatan yang harus diperbaiki para lurah dan camat.

"Penyerapannya sudah bagus tapi belum tentu kualitasnya loh ya. Uangnya habis kalau barangnya enggak ada ya sama saja. Makanya pasti akan kita lakukan cek terus menerus," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Megapolitan
Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Megapolitan
6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

Megapolitan
Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Megapolitan
Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Megapolitan
Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Megapolitan
Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Megapolitan
DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Megapolitan
Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com