Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Tujuh Dinas Menyerah...

Kompas.com - 25/12/2013, 14:28 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengaku banyak satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI yang sudah menyerah tak dapat mencapai target penyerapan hingga 90-97 persen. Menjelang akhir tahun, SKPD DKI Jakarta baru menyerap anggaran sekitar 68 persen dari APBD DKI 2013 sebesar Rp 50,1 triliun.

"Ada tujuh dinas yang sudah lapor ke saya dan menyerah," kata Jokowi di rumah dinas Gubernur DKI Jakarta, Jalan Taman Suropati 7, Menteng, Jakarta, Rabu (25/12/2013).

Jokowi enggan menjelaskan dinas mana saja yang sudah menyerah tidak dapat menyerap hingga 90 persen. Akibat tingginya nilai anggaran yang tidak terserap, sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa) APBD DKI 2013 diprediksi mencapai lebih dari Rp 8 triliun.

Alumnus Universitas Gadjah Mada Yogyakarta itu kemudian mencontohkan salah satu SKPD yang kesulitan menggunakan anggaran, yakni Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta. Dinas itu, lanjutnya, kesulitan dalam pembebasan dan pembelian lahan untuk dialihfungsikan menjadi ruang terbuka hijau (RTH).

Permasalahan tak berhenti sampai di situ. Terkadang, setelah pembebasan berhasil dilakukan, hambatan justru pada ketersediaan anggaran di lapangan.

Selain Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta juga kesulitan mengurusi pembebasan lahan. Belum lagi lelang tender yang memakan waktu lama dengan proses sanggah-menyanggah.

"Yang paling penting, SKPD bisa mencapai target penyerapan di atas 90 persen. Soalnya, kemarin tahun 2012 itu penyerapan Jakarta termasuk yang paling kecil di Indonesia, cuma 82 persen," ujar Jokowi.

Tak hanya Jokowi, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama juga mengatakan ada beberapa dinas yang sudah tidak sanggup memenuhi target Jokowi. Beberapa SKPD hanya mampu menyerap anggaran maksimal 70 persen.

Ia menengarai rendahnya penyerapan anggaran itu karena "kebiasaan" SKPD DKI untuk mark up anggaran sehingga saat APBD telah disahkan dan mengalokasikan anggaran, realisasi penggunaan jauh dari perkiraan sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Wacana Duet Anies-Sandiaga pada Pilkada Jakarta 2024, Gerindra: Enggak Mungkinlah!

Soal Wacana Duet Anies-Sandiaga pada Pilkada Jakarta 2024, Gerindra: Enggak Mungkinlah!

Megapolitan
Viral Video Plt Kadis Damkar Bogor Protes Kondisi Tenda di Mina, Pj Wali Kota: Ada Miskomunikasi

Viral Video Plt Kadis Damkar Bogor Protes Kondisi Tenda di Mina, Pj Wali Kota: Ada Miskomunikasi

Megapolitan
Bentrok Dua Ormas di Pasar Minggu Mereda Usai Polisi Janji Tangkap Terduga Pelaku Pembacokan

Bentrok Dua Ormas di Pasar Minggu Mereda Usai Polisi Janji Tangkap Terduga Pelaku Pembacokan

Megapolitan
Tak Mau Sukses Sendiri, Perantau Asal Gunung Kidul Gotong Royong Bangun Fasilitas di Kampung

Tak Mau Sukses Sendiri, Perantau Asal Gunung Kidul Gotong Royong Bangun Fasilitas di Kampung

Megapolitan
Kisah Dian, Seniman Lukis Piring yang Jadi Petugas Kebersihan demi Kumpulkan Modal Sewa Lapak

Kisah Dian, Seniman Lukis Piring yang Jadi Petugas Kebersihan demi Kumpulkan Modal Sewa Lapak

Megapolitan
Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Megapolitan
Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Megapolitan
Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Megapolitan
Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Megapolitan
Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Megapolitan
Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Megapolitan
Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Megapolitan
PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil 'Survei Langitan'

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil "Survei Langitan"

Megapolitan
Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Megapolitan
Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com