Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Naik Bus Tingkat Wisata Memang Gratis, tetapi...

Kompas.com - 14/01/2014, 13:25 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Sebanyak lima unit bus tingkat wisata atau double decker telah tiba pada Senin (13/1/2014) malam. Turis di Jakarta tinggal menghitung hari untuk bisa menikmati bus ini. Jika tidak ada halangan, kemungkinan mulai akhir Januari atau awal Februari 2014 ini.

Untuk naik bus ini, para wisatawan tidak akan dipungut biaya. Namun, jangan dibayangkan semua bisa menikmati bus tingkat berwarna biru. Hanya yang memiliki tiket yang bisa duduk di kursi empuk bus tersebut.

Menurut Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Arie Budhiman, tiket gratis ini bisa didapat di beberapa tempat. Misalnya, Bandara Soekarno-Hatta, hotel, dan pusat-pusat perbelanjaan. Semuanya itu dilakukan untuk memikat para turis agar terus datang ke Jakarta.

"Saya kira ini merupakan keunggulan Kota Jakarta, yaitu mempunyai tambahan pelayanan turis," ujar Arie di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (14/1/2014).

Rencananya, lima bus tingkat wisata itu akan melintasi rute Koridor I transjakarta (Blok M-Kota), yakni Blok M, Bundaran HI, Museum Tekstil, Monas, Gedung Kesenian Jakarta (GKJ), dan Kota Tua. Double decker beroperasi setiap hari, mulai pukul 07.00 hingga 21.00.

Double decker tidak memiliki halte khusus untuk berhenti dan beroperasi. Di beberapa titik wisata, bus-bus tersebut akan menaikkan dan menurunkan penumpang.

Disparbud DKI Jakarta akan mengelola lima double decker tersebut. Biaya perawatan kelima bus ini telah dianggarkan dalam APBD DKI dalam pos anggaran Disparbud DKI.

Kendati demikian, ia tetap menerima sumbangan bus melalui bantuan corporate social responsibility (CSR) sehingga nantinya perusahaan swasta akan ikut melakukan perawatan secara berkala.

Keberadaan lima double decker itu diyakini dapat mengurangi kemacetan Ibu Kota. Sebab, ada alternatif angkutan umum yang nyaman untuk mengantarkan masyarakat ke obyek-obyek wisata.

"Lagi pula bus-bus ini tidak akan berhenti di sembarang tempat. Jadi, akan ada titik-titik pemberhentian di obyek wisata, pusat perbelanjaan, dan hotel-hotel," kata Arie.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kontennya Diduga Merendahkan Bahasa Isyarat, Komika Gerall Dilaporkan ke Polisi

Kontennya Diduga Merendahkan Bahasa Isyarat, Komika Gerall Dilaporkan ke Polisi

Megapolitan
Soal Dugaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Tidak Laik Jalan, Yayasan Harap Polisi Beri Info Seterang-terangnya

Soal Dugaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Tidak Laik Jalan, Yayasan Harap Polisi Beri Info Seterang-terangnya

Megapolitan
Pemkot Depok Beri Santunan Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Pemkot Depok Beri Santunan Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bangun RDF di Rorotan Cilincing, Tampung 2.500 Ton Sampah Per Hari

Pemprov DKI Jakarta Bangun RDF di Rorotan Cilincing, Tampung 2.500 Ton Sampah Per Hari

Megapolitan
Percaya Bus Laik Jalan, Yayasan SMK Lingga Kencana: Kalau Tak Yakin, Enggak Diberangkatkan

Percaya Bus Laik Jalan, Yayasan SMK Lingga Kencana: Kalau Tak Yakin, Enggak Diberangkatkan

Megapolitan
Ketika Janji Heru Budi Beri Pekerjaan ke Jukir Minimarket Dianggap Mimpi di Siang Bolong...

Ketika Janji Heru Budi Beri Pekerjaan ke Jukir Minimarket Dianggap Mimpi di Siang Bolong...

Megapolitan
Suprayogi, Guru SMK Lingga Kencana yang Tewas dalam Kecelakaan Bus, Dikenal Perhatian dan Profesional

Suprayogi, Guru SMK Lingga Kencana yang Tewas dalam Kecelakaan Bus, Dikenal Perhatian dan Profesional

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Pihak Yayasan Merasa Kondisi Bus Layak

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Pihak Yayasan Merasa Kondisi Bus Layak

Megapolitan
Tidak Cukup Dibebastugaskan, Direktur STIP Diminta Bertanggung Jawab secara Hukum

Tidak Cukup Dibebastugaskan, Direktur STIP Diminta Bertanggung Jawab secara Hukum

Megapolitan
Polisi Selidiki Penyebab Tawuran di Kampung Bahari yang Bikin Jari Pelaku Nyaris Putus

Polisi Selidiki Penyebab Tawuran di Kampung Bahari yang Bikin Jari Pelaku Nyaris Putus

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana: Perpisahan di Luar Kota Disepakati Guru dan Siswa

Yayasan SMK Lingga Kencana: Perpisahan di Luar Kota Disepakati Guru dan Siswa

Megapolitan
Tawuran Pecah di Gang Bahari Jakut, 1 Korban Jarinya Nyaris Putus

Tawuran Pecah di Gang Bahari Jakut, 1 Korban Jarinya Nyaris Putus

Megapolitan
Dharma Pongrekun Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen ke KPU Jakarta

Dharma Pongrekun Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen ke KPU Jakarta

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com