JAKARTA, KOMPAS.com — Pasang air laut dan hujan yang terus mengguyur Jakarta sejak malam tadi menyebabkan sejumlah kawasan di Jakarta Utara terendam banjir. Ketinggian genangan mulai dari 20-50 sentimeter.
Camat Pademangan Yusuf Majid mengatakan, banjir di Pademangan mencakup hampir 60 persen di tiga wilayahnya. Di Kelurahan Pademangan Barat, kata Yusuf, banjir setinggi 30-40 cm di Jalan Budi Kemuliaan RW 01. Di Kelurahan Pademangan Timur, banjir sedalam 30-40 cm menggenangi wilayah RW 02. Adapun banjir sedalam 50 cm terjadi di RW 02 Kelurahan Ancol.
Kepala Suku Dinas Tata Air Jakarta Utara Wagiman Silalahi mengatakan, setidaknya ada tujuh lokasi yang tergenang banjir rob, yakni Gunung Sahari, Muara Baru, Kamal Muara, Pademangan Barat, Ancol, Kampung Bandan, dan Kelapa Gading. "Ketinggian air rata-rata dari 20-50 sentimeter," kata Wagiman, Jumat (17/1/ 2014).
Ia mengatakan, banjir tersebut bukan saja disebabkan oleh limpasan air dari laut. Hujan yang mengguyur Jakarta sejak semalam juga memengaruhi timbulnya genangan. Menurut Wagiman, daerah penampung air di wilayah itu cenderung sedikit. Ketika terjadi hujan deras ditambah limpasan air dari laut, permukiman warga terendam.
Wagiman menambahkan, pembangunan tanggul di pesisir Laut Jawa yang belum usai juga menyebabkan masuknya rob ke permukiman warga. Ia mengatakan, dari 32 kilometer tanggul, yang belum selesai dibangun sepanjang 4 kilometer. Ia berharap pembangunan tanggul selesai tahun ini karena tanggul itu dapat menahan masuknya air laut ke permukiman.
Menurut Wagiman, saat ini genangan air di sejumlah lokasi sudah mulai surut karena pintu air Ancol sudah dibuka sejak pukul 08.00. Namun, karena air laut dan Sungai Ciliwung masih tinggi, air tidak dapat dialirkan keluar. Air baru dapat dialirkan ke laut sekitar pukul 12.00 ketika air laut surut.
Pantauan Kompas.com di Jalan Boulevard Barat, kawasan Kelapa Gading masih terendam banjir sekitar 40 cm. Banjir juga masih menggenangi Jalan Kramat Jaya, Semper, dengan ketinggian air sekitar 40 cm. Akibatnya kemacetan tidak bisa dihindari meski petugas kepolisian berupaya mengatur lalu lintas di sana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.