Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan MRT Kuala Lumpur Juga Dihadang Penolakan seperti di Fatmawati dan Lebak Bulus

Kompas.com - 23/01/2014, 06:52 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com — Aksi penolakan terhadap proses pembangunan jalur mass rapid transit (MRT) tidak hanya terjadi di Jakarta. Kejadian serupa juga terjadi di Kuala Lumpur, Malaysia. Seperti halnya di Jakarta, penolakan MRT di Malaysia pun datang dari beragam kalangan.

"Jadi, masalah Jalan Sultan ini hampir sama dengan yang ada di Fatmawati atau Lebak Bulus. Pernah orang kami dikejar dengan parang karena masyarakat merasa telah tinggal lama di situ secara turun-temurun," kata Director of Stakeholders and Land Management Kuala Lumpur MRT Corporation Haris Fadzilah, saat ditemui di kantornya di Kuala Lumpur, Rabu (22/1/2014).

Haris mengatakan, kondisi lokasi Jalan Sultan di Kuala Lumpur tak jauh berbeda dengan Jalan Fatmawati dan kawasan Lebak Bulus. "Banyak juga yang mengaku setuju, tapi mereka bilang, 'Yang penting jangan lalui halaman rumah saya'. Tentu hal-hal yang seperti ini kan sangat menyulitkan."

"Kami juga sempat dituduh merusak cagar budaya, padahal yang kami bongkar bangunan tua. Bangunan tua tidak semuanya bangunan yang bernilai historis, ini yang orang tak banyak tahu. Kalau bangunan bernilai historis, tentu tak akan kami bongkar," imbuh Haris.

Namun, kata Haris, upaya berkelanjutan dan gigih membuat proyek pembangunan MRT rute Sungai Buloh-Kajang bisa dimulai pada 2011 dan direncanakan bisa beroperasi pada 2016. Seperti halnya Jakarta, MRT juga belum ada di Kuala Lumpur.

Bedanya dengan Jakarta, meskipun sama-sama belum punya MRT, Kuala Lumpur memiliki lebih banyak ragam moda transportasi. Untuk moda berbasis rel, Kuala Lumpur punya LRT, monorel, kereta komuter, dan kereta Bandara Kuala Lumpur International Airport.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com