Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bermodal Utang, Pengemis Cari Angpau di Wihara Petak Sembilan

Kompas.com - 30/01/2014, 21:39 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Entah apa yang dipikirkan oleh Emi (72), pengemis asal Tegal Kunir, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Banten, hingga bersusah payah datang ke Petak Sembilan, Glodok, Jakarta Barat, bersama keempat kawannya, Aminah, Sariah, Mis, dan Mun. Mereka sengaja datang untuk mencari rezeki dari uang angpau pada perayaan Imlek di Wihara Dharma Bhakti atau dikenal dengan nama Wihara Petak Sembilan.

Sejak pagi tadi mereka datang dari kampungnya dengan bermodalkan uang Rp 20.000. "Dari pagi datang ke sini, naik mikrolet sama kereta, tapi baru dapat seribu sama nasi bungkus saja," ujar Emi kepada Kompas.com, Kamis (30/1/2014).

Emi dan kawannya berencana bermalam di kompleks wihara tersebut. Mereka tidur dengan bekal kain sarung seadanya.

Sudah empat tahun mereka selalu datang ke wihara tersebut pada saat perayaan Tahun Baru Imlek. Emi mengatakan, pada tahun-tahun sebelumnya, ia bisa mendapatkan uang sedekah Rp 100.000 serta bantuan beras dan mi instan.

"Kalau tahun ini kayaknya dapat minyak goreng doang. Untuk amplop kita belum tahu, syukur ini sudah dapat nasi bungkus," ujarnya. Ia tidak terlalu berharap mendapatkan banyak uang dari umat yang sedang merayakan Tahun Baru China 2565.

Emi bersama keempat kawannya datang ke Jakarta berutang kepada para tetangganya di Banten. Mereka berharap mendapatkan banyak rezeki dari perayaan Tahun Baru Imlek tersebut.

Pantauan Kompas.com, sudah ribuan pengemis memadati halaman depan wihara itu sekitar pukul 20.30. Mereka duduk bersila dengan dibatasi garis polisi.

Para pengemis tersebut datang dari berbagai macam lokasi. Ada yang datang dari Ancol, Tanjung Priok, Tangerang, Banten, bahkan ada pula yang sengaja datang dari Merak. Semua pengemis itu akan bermalam di depan wihara hingga besok malam.

Diperkirakan akan ada sekitar 6.000 pengemis yang datang ke kompleks wihara tersebut untuk mendapatkan angpau. Meskipun terlihat ramai dengan para pengemis di bagian depan kompleks wihara, kemeriahan dan kekhidmatan perayaan Tahun Baru Kuda Kayu tersebut tetap menyelimuti kompleks wihara tersebut. Hiasan lampion dengan corak ornamen berwarna merah dengan lilin-lilin besar yang berketinggian 80 cm dan berat sekitar 20 kg juga menghiasi setiap wihara. Letusan kembang api juga turut memeriahkan pergantian tahun baru di kompleks perdagangan tersebut.

Warga etnis Tionghoa terlihat khidmat bersembahyang dengan menggunakan hio yang sudah dibakar di setiap altar dewa dan para leluhur. Kebanyakan dari mereka datang secara bergerombol dengan para keluarganya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 28 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 28 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Megapolitan
3.772 Kendaraan Ditilang karena Lawan Arah di 17 Lokasi di Jakarta

3.772 Kendaraan Ditilang karena Lawan Arah di 17 Lokasi di Jakarta

Megapolitan
Polisi Sebut Pengunjung di Tebet Eco Park Tertimpa Dahan Pohon Flamboyan

Polisi Sebut Pengunjung di Tebet Eco Park Tertimpa Dahan Pohon Flamboyan

Megapolitan
Supian Suri Dilaporkan Terkait Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN, Bawaslu Teruskan ke KASN

Supian Suri Dilaporkan Terkait Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN, Bawaslu Teruskan ke KASN

Megapolitan
Supian Suri Dilaporkan ke Bawaslu Depok Terkait Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN

Supian Suri Dilaporkan ke Bawaslu Depok Terkait Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN

Megapolitan
Pengamat : Ahok Punya Kelebihan Buat Maju Pilkada DKI 2024

Pengamat : Ahok Punya Kelebihan Buat Maju Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pohon Tumbang Timpa Seorang Pengunjung Tebet Eco Park, Korban Dilarikan ke Rumah Sakit

Pohon Tumbang Timpa Seorang Pengunjung Tebet Eco Park, Korban Dilarikan ke Rumah Sakit

Megapolitan
Kecelakaan Tewaskan Pengendara Motor di Basura Jaktim, Polisi Masih Selidiki

Kecelakaan Tewaskan Pengendara Motor di Basura Jaktim, Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
3 ASN Pemkot Ternate Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Narkoba di Jakarta

3 ASN Pemkot Ternate Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Narkoba di Jakarta

Megapolitan
Kronologi Mobil Tabrakan dengan Pikap dan Motor di Depok, Pengemudi Hilang Kendali

Kronologi Mobil Tabrakan dengan Pikap dan Motor di Depok, Pengemudi Hilang Kendali

Megapolitan
Tembak Kaki Pembunuh Imam Mushala, Polisi: Ada Indikasi Melarikan Diri

Tembak Kaki Pembunuh Imam Mushala, Polisi: Ada Indikasi Melarikan Diri

Megapolitan
Toyota Yaris Tabrak Mobil Pikap dan Motor di Depok, 5 Orang Luka-luka

Toyota Yaris Tabrak Mobil Pikap dan Motor di Depok, 5 Orang Luka-luka

Megapolitan
Demi Kelabui Polisi, Galang Cukur Kumis dan Potong Rambut Usai Bunuh Imam Mushala di Kebon Jeruk

Demi Kelabui Polisi, Galang Cukur Kumis dan Potong Rambut Usai Bunuh Imam Mushala di Kebon Jeruk

Megapolitan
Ditusuk Sedalam 19 Cm, Imam Mushala di Kebon Jeruk Meninggal Saat Dirawat di RS

Ditusuk Sedalam 19 Cm, Imam Mushala di Kebon Jeruk Meninggal Saat Dirawat di RS

Megapolitan
Dharma Pongrekun Ikut Pilkada DKI Jalur Independen, Pengamat : Harus Dapat Simpati Warga Buat Menang

Dharma Pongrekun Ikut Pilkada DKI Jalur Independen, Pengamat : Harus Dapat Simpati Warga Buat Menang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com