Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini Angkot ke PIK Beroperasi Kembali

Kompas.com - 13/02/2014, 15:24 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah melakukan aksi mogok selama 2 hari, sopir angkutan umum U11 jurusan Muara Baru-Taman Bandara dan B01 jurusan Grogol-Kota kembali beroperasi pada Kamis (13/2/2014). Seorang sopir Angkot U11, Dedy (41) mengaku sudah mulai beroperasi sejak tadi pagi. "Iya sudah mulai beroperasi sejak tadi pagi, ini baru dua kali narik," ujar Dedy kepada Kompas.com di Pantai Indah Kapuk, Kamis (13/2/2014).

Dedy mengatakan, sejak tadi pagi menarik angkot, dia baru mendapatkan penghasilan Rp 100.000. Sebelum bus kota terintegrasi busway beroperasi (BKTB), ia biasanya mendapatkan uang Rp 300.000. Ia berharap ada halte khusu untuk BKTB agar bus baru itu tidak bisa mengambil penumpang di sembarang jalan seperti angkot.

"Kalau enggak dibuat halte, mereka ambil penumpang seenaknya, apa bedanya sama angkot kayak kita," kata Dedy.

Hal senada juga diungkapkan oleh Yadi (29), sopir U11. Ia meminta agar BKTB tidak merugikan sopir angkot seperti mereka. Bila memang nantinya angkutan umum mereka bersaing dengan BKTB, setidaknya ada persaingan secara sehat dengan dibuatkan halte khusus untuk BKTB. Menurut Yadi, semenjak adanya BKTB, peghasilan para sopir angkot menjadi menurun. Meski BKTB tidak beroperasi pada hari ini, pendapatan mereka sudah menurun drastis.

Menurut Yadi, perbedaan tarif angkot dan BKTB hanya selisih Rp 2.000. Tarif angkot untuk jarak dekat Rp 3.000 dan jarak jauh sebesar Rp 4.000. Adapun tarif BKTB sebesar Rp 6.000. Dengan kondisi seperti itu, kata Yadi, banyak penumpang yang beralih dari angkot ke BKTB.

Harun (29), penumpang angkot yang bekerja di kawasan PIK, mengatakan lebih memilih BKTB karena bisa langsung terintegrasi dengan busway. "Memang enakan naik BKTB sih, beberapa hari kemarin sempat nyoba, tapi mulai kemarin belum beroperasi lagi," kata dia.

Sejak kemarin hingga hari ini, BKTB jurusan Monumen Nasional-Pantai Indah Kapuk masih belum beroperasi. Unit Pengelola Transjakarta masih menunggu situasi lapangan agar kondusif setelah kejadian perusakan BKTB oleh sopir angkot pada Selasa (11/2/2014). Sebanyak 4 unit BKTB jurusan Monas-PIK dirusak oleh rombongan sopir angkot KWK U11 dan B01 dalam perjalanan pulang dari unjuk rasa di Balaikota. Perusakan dilakukan di Gedong Panjang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com