Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

APBD Terlambat Disahkan, PKL Night Market Distop Sementara

Kompas.com - 14/02/2014, 10:59 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Keterlambatan DPRD DKI Jakarta mengesahkan APBD 2014 menyebabkan banyak program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terhambat. Salah satunya adalah Pedagang Kaki Lima (PKL) Night Market.

Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Mikro dan Perdagangan atau KUKMP DKI Jakarta Joko Kundaryo mengatakan, PKL Night Market terpaksa distop sejak Januari 2014. APBD 2013 telah jatuh tempo sedangkan APBD 2014 baru disahkan oleh DPRD DKI, Januari 2014 yang lalu.

Kini, APBD diserahkan kepada Kementerian Dalam Negeri untuk dievaluasi terlebih dahulu. "Hal itu sudah saya laporkan ke Pak Wagub. Sangat sayang sih, sebab penganggaran dari tahun ke tahun tidak pernah tepat waktu, bulan Januari gitu selesainya," ujarnya kepada wartawan di Balaikota, Jakarta Pusat, Jumat (14/2/2014) pagi.

Joko mengaku, dia belum mendapatkan kepastian kapan pihak Kemendagri selesai melakukan evaluasi APBD 2014. Namun, dia mendengar kabar bahwa APBD 2014 mulai dapat digunakannya sekitar Maret atau April 2014 yang akan datang.

Meski demikian, pihaknya tetap bekerja. Proses tender event organizer PKL Night Market telah berjalan. Proses perekrutan PKL pun telah berjalan. Hal ini agar ketika Kemendagri selesai mengevaluasi APBD 2014, acara yang menjadi ajang pedagang kaki lima di seluruh Jakarta tersebut langsung dapat digelar.

"Tahun 2014 ini, kita menganggarkan Rp 11 miliar untuk 52 kali acara PKL Night Market. Satu kali acara Rp 85 juta. Anggaran ini beda dengan acara serupa di lima wilayah ya," ujarnya.

Konsep baru

Meski jumlah PKL serta lokasinya sama seperti sebelumnya, Joko memastikan bakal ada nuansa baru dalam penyelenggaraan PKL Night Market tahun ini. Pertama, jika sebelumnya hanya menggunakan satu ruas Jalan Medan Merdeka Selatan saja, tahun ini acara itu juga akan menggunakan jalan arah sebaliknya.

"Kita mengombinasikan antara kuliner, fashion, dan art. Jadi di satu ruas jalan itu pedagang kuliner dan fashion. Di seberangnya kita tampilkan performing art anak-anak muda," ujarnya.

Joko mengatakan, pihaknya bakal menggandeng Dinas Pariwisata dan Kebudayaan untuk mendatangkan anak-anak muda kreatif itu. Jika konsep paduan tersebut berhasil, Joko yakin PKL Night Market bakal menjadi salah satu tempat favorit anak-anak muda dalam menghabiskan akhir pekan di Jakarta. Tentu dengan tidak melupakan unsur pendidikan dan informasi bermanfaat di sana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com