Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Masak Belajar Cuma Satu Jam, Habis Itu "Nonton" YKS

Kompas.com - 19/03/2014, 08:27 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo merasa masih ada penyelewengan yang dilakukan oleh penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP). Jokowi mengancam bakal mencabut KJP bagi yang kedapatan menggunakannya tidak sesuai aturan.

Di sela kunjungan Jokowi di SMP Negeri 223 dan SD Negeri 05, Kampung Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Selasa (18/3/2014), Jokowi memberikan pengarahan kepada siswa-siswi penerima KJS dan anak-anak berkebutuhan khusus.

"KJP itu ada beberapa komponen. Beli sepatu, tas, baju, buku, dan masih ada sisa. Kalian pada punya HP ndak?" tanya Jokowi.

"Punya," jawab para siswa serentak.

"Nah, sisanya jangan pakai untuk isi pulsa HP lho ya, ini janji lho ya. Nanti kalau dipakai, dicabut KJP-nya," ujar Jokowi.

Jokowi menyarankan supaya pelajar setingkat SMP sebaiknya belum diperbolehkan menggunakan ponsel pribadi. Jokowi pun berkaca pada pengalamannya menempuh sekolah dasar, SMP, SMA, hingga duduk di bangku kuliah, tanpa memakai ponsel pribadi.

"SMP itu belajar saja. Pagi dan siang belajar, sore les, malamnya itu belajar lagi. Kerja keraslah agar tercapai cita-citanya. Saya dulu tinggal di pinggir kali, orangtua ndak mampu. Tapi pas lagi belajar, dari jam 18.30 bisa sampai jam 24.00," ujarnya.

"Masak belajar dari jam 19.00, cuma sampai jam 20.00, abis itu nonton YKS. Belajar sajalah," lanjut Jokowi.

Para pelajar tertawa mendengar pangarahan Jokowi. Sosialisasi tersebut berlangsung sangat cair. Para pelajar yang dikumpulkan di salah satu ruang kelas mendengar dan dapat mengemukakan pendapat kepada Jokowi secara langsung.

Peserta KJP terus bertambah

Program KJP menyasar warga Jakarta kurang mampu dengan memberikan bantuan pendidikan berupa uang tiap bulannya yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan sekolah. Syaratnya, pelajar cukup melampirkan surat keterangan tidak mampu.

Besaran yang diberikan yaitu untuk siswa SMA/SM/MA sebesar Rp 240.000, SMP/MTs sebesar Rp 210.000, dan SD/MI sebesar Rp 180.000 per bulan. Jumlah penerima kartu ini juga terus mengalami peningkatan, tercatat 292.142 siswa pada bulan Januari-Juni 2013 dan 410.767  siswa pada bulan Januari-Juni telah menerima KJP. Jumlah itu meningkat sebanyak 20 hingga 30 persen lagi hingga awal 2014 ini.

Total anggaran di APBD 2013 yang telah dikeluarkan Pemprov DKI untuk KJP mencapai Rp 823.365.720.000 dengan rincian sebagai berikut, yaitu Rp 489.200.040.000 untuk SD/MI, Rp 180.295.920.000 untuk SMP/MTs, dan Rp 153.869.760.000 untuk SMA/SMK/MA.

"KJP ini masih proses. Masih banyak yang ajukan. Sejauh ini ada tambahan 620.000 siswa yang sudah terverifikasi," ujar Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Lasro Marbun.

Dalam APBD tahun 2014 ini, Dinas Pendidikan menganggarkan lebih, yakni Rp 1,5 triliun untuk KJP. Namun, anggaran tersebut belum dapat diserap lantaran menunggu mekanisme yang ada. Ia memprediksi, pada April 2014 anggaran mulai bisa digunakan.

Soal adanya penggunaan KJP yang diselewengkan, Lasro tidak terlalu mempersoalkan. Pasalnya, menurut data yang didapat, hanya satu atau dua kasus penyelewengan semacam itu. Kendati demikian, pihaknya tidak akan lepas melakukan pemantauan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com