“Saya jarang dapat penumpang di situ (Terminal Pulogebang). Malah lebih sering tidak dapat penumpang,” kata Danang (42), sopir angkot Koperasi Wahana Kalpika (KWK) 29 jurusan Pulogadung- Ujungkarawang, kepada Kompas.com, di Terminal Pulogebang, Senin (24/3/2014).
Bus antarprovinsi dan angkutan antarkota belum beroperasi di terminal ini. Hanya beberapa angkutan dalam kota dengan trayek berbeda yang bergantian memasuki Terminal Bus Antarkota Antarprovinsi (AKAP) ini.
Angkutan dalam kota yang telah beroperasi di Terminal Pulogebang, di antaranya KWK 29 Pulogadung - Ujungkarawang, KWK 32 Pondok Ungu - Pulogebang, KWK 01 jurusan Tanjung Priok - Cilincing, T 22 jurusan Pulogadung - Pulogebang, dan KWK 25 Rawamangun - Pulogebang.
Selain itu, terdapat sebuah selter bus transjakarta jurusan Kampung Melayu yang lebih sering terlihat kosong. Walaupun bus transjakarta sudah beroperasi di Terminal Pulogebang, terkadang bus ini berbelok di depan Kantor Wali Kota sehingga tidak memasuki terminal.
Askar (45), sopir angkot KWK 25 jurusan Rawamangun-Pulogebang, mengatakan, penumpang memilih menunggu di depan gerbang terminal karena angkutan kota yang beroperasi di dalam terminal masih sedikit.
”Terminal (Pulogebang) ini gak nambah pendapatan kita, kok, sampai saat ini,” kata Askar kemudian.
Mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo telah menggelar soft launching pada tanggal 23 Juni 2012. Terminal yang dapat memuat 2.997 unit bus ini beroperasi satu minggu kemudian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.