Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengemudi Honda Jazz Bantah Tabrak Anggota Sudinhub

Kompas.com - 04/04/2014, 14:36 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — RAS (18), pengemudi Honda Jazz bernomor polisi B 95 RAS, membantah telah menabrak Edy Surahmat (45), anggota Suku Dinas Perhubungan Jawa Timur. RAS mengatakan hal itu dalam pemeriksaan oleh penyidik Satuan Lakalantas Jakarta Timur, Jumat (4/4/2014) dini hari.

"RAS tidak merasa melakukan atau menabrak, apalagi motor. Dia memang melihat di samping kiri saat ia mengendarai, ada sepeda motor sejenis," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto, Jumat (4/4/2014).

Edy menjadi korban tabrak lari di Jalan Alun-alun Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (3/4/2014) pagi. Saat itu, Edy dalam perjalanan untuk mengikuti apel pagi di kantornya. Sepeda motor yang dikendarai Edy ditabrak dari belakang oleh sebuah mobil.

Menurut para saksi mata di lokasi kejadian, mobil dengan pelat nomor B 95 RAS terlihat melaju kencang pasca-kejadian.

"Masyarakat melihat mobil melaju setelah terjadi kecelakaan. Mereka langsung menyimpulkan mobil tersebut pelakunya," katanya.

"Tapi, tidak ditemukan bekas benturan pada mobil (RAS)," ujar Rikwanto.

Penyidik lalu lintas Polres Jakarta Timur kemudian melakukan kembali olah TKP untuk memastikan keberadaan mobil dan motor. Kasatlantas Jakarta Timur juga akan memberikan keterangan lengkap mengenai penabrakan, siang ini.

Adapun RAS, kata Rikwanto, masih tercatat sebagai pelajar di sebuah sekolah menengah atas (SMA) di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Dia adalah anak seorang perwira menengah (pamen) polisi berpangkat komisaris di Mabes Polri.

"Makanya, pemberian keterangan oleh polisi menunggu dia pulang sekolah, nanti semua dikumpulkan saksi masyarakat, termasuk RAS," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Megapolitan
Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Megapolitan
Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com