Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawaslu DKI Kecam RSCM yang Tolak Bangun TPS

Kompas.com - 09/04/2014, 02:49 WIB
Yohanes Debrito Neonnub

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta mempertanyakan sikap manajemen Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) yang tidak membuat tempat pemungutan suara (TPS). Karyawan menjadi alasan RSCM tak membangun TPS.

"Di RSCM tidak ada TPS berdiri, padahal pemilu-pemilu sebelumnya ada tiga TPS untuk pemilih di rumah sakit. Kenapa sekarang tidak ada TPS di sana?" tanya Ketua Pokja Penegakan Hukum Bawaslu DKI Jakarta Muhammad Jufri di Kantor Kelurahan Pegangsaan, Jakarta Pusat, Rabu (9/4/2014) dini hari.

Menurut Jufri, KPU Jakarta Pusat sudah mengirimkan surat kepada manajemen RSCM untuk membangun TPS. Namun, ujar dia, RSCM mengirimkan surat balasan yang mengatakan rumah sakit tersebut tidak akan membangun TPS.

Jufri mengatakan, dalam surat itu, RSCM beralasan tak banyak karyawan yang bekerja pada hari pemungutan suara. Alasan berikutnya, jumlah karyawan rumah sakit tersebut yang berdomisili di Jakarta Pusat juga tak banyak. Karenanya, RSCM tidak merasa perlu membangun TPS di kompleks rumah sakit.

"Kami sangat menyayangkan tidak adanya TPS di RSCM. Padahal, mereka yang sakit juga memiliki hak yang sama untuk memberikan suara dalam pemilu," kecam Jufri. Dengan ketiadaan TPS ini, kata dia, pasien RSCM dan keluarga yang menemani akan kehilangan hak pilih.

Solusi Bawaslu dan KPU DKI

Untuk mengatasi masalah ini, kata Jufri, Bawaslu DKI dan KPU Jakarta Pusat berkoordinasi untuk memberikan solusi. Pemilih yang ada di RSCM dan pasien yang masih dapat berjalan, ujar dia, dipersilakan menggunakan hak pilih di TPS terdekat dari RSCM.

Adapun bagi pasien yang kesulitan mendatangi TPS terdekat dengan RSCM, ujar Jufri, akan ada petugas panitia pemungutan suara (PPS) yang mendatangi rumah sakit. "Kami ingin mereka yang sakit juga bisa ikut memberikan suara. Itu hak mereka sebagai warga negara," ujar Jufri. Petugas pengawas lapangan akan memantau langsung proses ini.

Bawaslu DKI Jakarta menggelar patroli beberapa jam menjelang pemilu, sejak Selasa (8/4/2014) malam. Beberapa kecamatan mereka datangi untuk mengecek persiapan pemilu di TPS dan mengantisipasi praktik kecurangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com