Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Masa Baru 39 dari 750 SKPD dan UKPD yang Daftarkan Lelang?

Kompas.com - 11/04/2014, 08:02 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meminta satuan kerja perangkat daerah (SKPD) untuk mempercepat pengajuan lelang melalui Unit Layanan Pengadaan (ULP). Bahkan, Jokowi memberi tenggat waktu hingga 16 Mei 2014 kepada para SKPD untuk mengusulkan pengajuan lelang.

"Masa baru 39 dari 750 SKPD dan UKPD yang mendaftarkan lelang?" kata Jokowi, di Balaikota Jakarta, Kamis (10/4/2014).

Di samping itu, Jokowi juga mencatat baru sembilan persen, atau 67 SKPD dan UKPD yang menginformasikan rencana umum pengadaan barang dan jasa. Menurut dia, SKPD dan UKPD harus bergerak lebih cepat, serta langsung melaporkan kepada Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) dan ULP DKI. Upaya itu dilaksanakan agar kegiatan pengadaan barang cepat terlaksana dan program kerja terealisasi.

Tak lupa, Jokowi juga meminta SKPD dan UKPD untuk mengajukan usulan pengadaan barang dan jasa yang dilakukan melalui e-catalog oleh LKPP. Selain agar program kerja cepat terlaksana, APBD 2014 pun cepat terserap dan tidak menimbulkan sisa lebih penggunaan anggaran (silpa) tinggi.

"Mumpung masih bulan April, inventarisasi kegiatan yang tidak bisa dilakukan dinas, untuk segera diusulkan di APBD perubahan," kata Jokowi.

Sementara itu, Kepala ULP DKI I Dewa Gede Sony mengatakan, dirinya belum mengetahui berapa jumlah paket yang akan dilelang selama 2014 ini. Menurut dia, SKPD yang telah mengajukan usulan lelang sudah bertambah dari jumlah yang disebutkan Jokowi.

Kendati demikian, hingga saat ini, masih sedikit SKPD yang mengajukan rencana umum pengadaan barang dan jasa. Setiap SKPD, kata dia, harus memasukkan rencana umum pengadaan barang dan jasa melalui situs sirup.lkpp.go.id. Melalui situs itu, masyarakat dan ULP dapat melihat berapa paket yang akan dibelanjakan Pemprov DKI.

"Mudah-mudahan SKPD segera mengajukan rencana pengadaan barang paket yang akan dibelanjakan dengan persyaratan yang lengkap. Kalau berkas tidak lengkap, kami tidak akan melelang paket belanja," kata Sony.

Semua lelang fisik yang anggarannya di atas Rp 200 juta dan lelang jasa di atas Rp 50 juta akan dilaksanakan melalui ULP. Ia juga mengharapkan tidak terjadi monopoli pemenang tender.

Sony melanjutkan, tidak semua barang dapat dibeli melalui ULP sebab sebagian besar pelelangan telah masuk di dalam e-catalog dan e-purchasing. Apabila di kedua sistem online tersebut tidak tersedia, baru masing-masing SKPD melakukan lelang melalui ULP barang dan jasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com