Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengunjung Membeludak, Loket ke Puncak Monas Ditutup Sejak Siang

Kompas.com - 18/04/2014, 15:02 WIB
Adysta Pravitra Restu

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -Beberapa pengunjung Monumen Nasional (Monas) di libur Paskah ini, Jumat (18/4/2014) heran telah ditutupnya loket ke tugu pada siang hari. Berdasarkan informasi dari salah satu petugas, loket tugu ditutup pukul 12.20 WIB karena tiket sudah terjual lebih dari 1.500 lembar.

Menurut penuturan Kepala Seksi Pelayanan dan Pameran Monas Yulianti Dwi Retnani, loket ditutup karena sudah menumpuknya antrean di depan lift Monas. Pasalnya, lift hanya memuat 11 orang pengunjung, sedangkan antrean sudah cukup panjang. "Kemungkinan untuk menambah pengunjung masuk bisa melebihi waktu beroperasinya lift," ujarnya.

Dalam sehari, lift dioperasikan untuk mengangkut sekitar 1.500 orang pengunjung. Di penutupan loket hari ini, jumlah pengunjung mencapai 1.600 orang.

Sementara itu berdasarkan pengamatan Kompas.com, loket untuk ke tugu Monas telah ditutup, sedangkan loket untuk ke museum masih dibuka. Pengunjung yang akan ke tugu mengurungkan niat dan beralih ke museum."Mau naik ke puncaknya, tapi tutup, ya, ke museum saja," ujar Rudi pengunjung dari Depok, Jumat (18/4/2014).

Ia dan keluarganya ingin melihat puncak Monas, tapi karena terlalu siang tiba di Monas dan loket terlanjur ditutup, ia pun berwisata ke area lain. Ia mengatakan heran dengan ditutupnya loket sebelum pukul 15.00 WIB. Pasalnya, ia sudah mengetahui jam tutup loket.

Tari, pengunjung asal Solo, Jawa Tengah juga menyayangkan tutupnya loket di saat ia belum membeli tiket. Hari ini adalah kali pertamanya mengunjungi Monas dan berharap bisa melihat panorama Jakarta di puncak Monas. Namun, setelah mendapati loket ditutup karena pembatasan pengunjung, ia sedikit kecewa tidak bisa menangkap momen liburan ini.

"Sedikit kecewa sih, kan saya naik lihat di atas bagaimana. Sekarang ya jalan-jalan di sini (taman Monas) saja, deh,"  ujar Tari yang didampingi temannya.

Pengunjung lain dari Bogor, Ade mengatakan seharusnya pihak Monas menambah waktu beroperasi lift. Dengan begitu, lanjutnya, pengunjung yang datang jauh dari luar kota tidak sia-sia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com