Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengakuan Pembunuh Sopir Taksi Express

Kompas.com - 23/04/2014, 08:55 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Setio Haryadi (24) menjadi tersangka pembunuh sopir taksi Express di jalan layang Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur. Dia mengaku awalnya hanya meminta uang kepada sang sopir, namun ditolak.

Kepada Kompas.com, Setio menceritakan kronologi pembunuhan tersebut. Awalnya, Setio menumpang taksi B 1244 BTC dari Terminal Pulogadung, yang disopiri Muhtadin (49). Dia meminta diantar menuju rumah temannya di kawasan BKT, Duren Sawit, Jakarta Timur.

"Saya naik dari depan pasar yang ada di Terminal Pulogadung, mau ke BKT Duren Sawit, ke rumah teman," cerita Setio, saat dibawa petugas ke RS Persahabatan, Selasa (22/4/2014) malam.

Setio kemudian duduk di bangku belakang taksi. Taksi melaju menuju alamat yang dimintanya. Namun, saat di jembatan layang Klender, Setio menodong sopir dengan pisau. Dia kemudian meminta uang kepada Muhtadin, namun tidak diberi olehnya.

"Saya minta uang, tapi enggak dikasih. Dia (korban) bilang enggak-enggak. Saya pingin duitnya," ujar Setio.

Setio mengaku membutuhkan uang. Sebab, dia sudah empat hari di Ibu Kota, uangnya pun menipis. Sementara, dia tidak memiliki pekerjaan.

Karena tidak diberi, Setio menusuk Muhtadin. Muhtadin kemudian menghentikan taksinya, dan melakukan perlawanan. Hal itu malah membuat Setio membabi buta menusukkan pisaunya.

Aksi sadis Setio itu dipergoki oleh seorang pengendara motor yang melintas. Setiopun lari menyelamatkan diri, namun dikejar. Dia berhasil ditangkap oleh warga dan pengendara motor. Setio kemudian dihajar hingga babak belur.

"Yang ngejar satu orang, terus sama masyarakat saya dihajar," kata dia.

Setelah itu, Setio dibawa ke Pos FBR oleh warga setempat. Petugas polisi yang mendapat laporan mengamankan pelaku. Sementara Muhtadin tewas dalam perjalan menuju rumah sakit dengan dua puluh luka tusukan.

Kepala Satua Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Timur, Ajun Komisaris Besar Didik Sugiarto mengatakan, motif sementara pelaku karena ingin menguasai uang korban. "Sementara motif masih pendalaman. Namun, dari hasil pemeriksaan awal diduga pelaku ingin menguasai uang yang ada di sopir taksi," ujar Didik.

Polisi mengamankan uang Rp 50.000 dari Setio. Atas perbuatannya, polisi mempersangkakan Setio dengan pasal berlapis, yakni Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan, juncto Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana, juncto Pasal 365 KUHP tentang Pencurian dengan Kekerasan. Pelaku terancam hukuman 20 tahun penjara sampai pidana mati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Ditangkap

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Ditangkap

Megapolitan
Polisi Ungkap Alasan Siswa SMP di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah: Merasa Dijauhi Teman

Polisi Ungkap Alasan Siswa SMP di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah: Merasa Dijauhi Teman

Megapolitan
Siswa yang 'Numpang' KK di DKI Tak Bisa Daftar PPDB Tahun Ini

Siswa yang "Numpang" KK di DKI Tak Bisa Daftar PPDB Tahun Ini

Megapolitan
Sudah Berusia 70 Tahun, Mian Pesimistis Pemprov DKI Beri Pekerjaan buat Jukir Liar Lansia

Sudah Berusia 70 Tahun, Mian Pesimistis Pemprov DKI Beri Pekerjaan buat Jukir Liar Lansia

Megapolitan
Kronologi Siswa SMP di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Kronologi Siswa SMP di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Disdik DKI Buka Pendaftaran Akun PPDB Jakarta Mulai Hari Ini

Disdik DKI Buka Pendaftaran Akun PPDB Jakarta Mulai Hari Ini

Megapolitan
Mayat Wanita Kenakan Kaus Gucci Ditemukan di Selokan Kawasan Bekasi, Ada Luka di Jidat dan Dahi

Mayat Wanita Kenakan Kaus Gucci Ditemukan di Selokan Kawasan Bekasi, Ada Luka di Jidat dan Dahi

Megapolitan
Polisi Tangkap 2 Pria yang Sekap Perempuan di Apartemen Kemayoran, Satu Pelaku Hendak Kabur

Polisi Tangkap 2 Pria yang Sekap Perempuan di Apartemen Kemayoran, Satu Pelaku Hendak Kabur

Megapolitan
PAM Jaya Buka Seleksi Calon Management Trainee PAMANAH Future Leader Batch 2, Diikuti 1.087 Peserta

PAM Jaya Buka Seleksi Calon Management Trainee PAMANAH Future Leader Batch 2, Diikuti 1.087 Peserta

Megapolitan
Siswa SMP di Jaksel Diduga Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Siswa SMP di Jaksel Diduga Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Seorang Wanita Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Seorang Wanita Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Megapolitan
Sempat Ditutup Pengelola Mal, Jalan Tembus Menuju Pasar Jambu Dua Dibuka Pemkot Bogor

Sempat Ditutup Pengelola Mal, Jalan Tembus Menuju Pasar Jambu Dua Dibuka Pemkot Bogor

Megapolitan
Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Jukir Liar Minimarket: RW yang 'Nanggung'

Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Jukir Liar Minimarket: RW yang "Nanggung"

Megapolitan
Dianggap Mengganggu Warga, Restoran di Kebon Jeruk Ditutup Paksa Pemilik Lahan

Dianggap Mengganggu Warga, Restoran di Kebon Jeruk Ditutup Paksa Pemilik Lahan

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Asal Bogor Diimbau Waspada dan Jaga Kesehatan

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Asal Bogor Diimbau Waspada dan Jaga Kesehatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com