Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkat Ahok, Perusahaan Swedia Ikut Lelang Pengadaan Bus di DKI

Kompas.com - 28/04/2014, 14:24 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Belajar dari kejadian pembelian bus buatan Tiongkok yang mengecewakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberi kesempatan perusahaan Swedia ikut lelang tender pengadaaan bus.

Pada tahun lalu, penyediaan bus oleh Pemprov DKI menggunakan bus buatan Tiongkok, yakni Ankai dan Yu Tong. Pada tahun ini, perusahaan bus asal Swedia, Scania, ikut dalam proses lelang.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama telah berulang kali menegaskan bahwa ia menginginkan bus asal Swedia tersebut untuk penyedia bus di Jakarta. Menurut Basuki, Scania adalah merek bus ternama yang kualitasnya lebih baik daripada bus buatan Tiongkok.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Muhammad Akbar mengatakan, Pemprov DKI menganggarkan dana sekitar Rp 1,7 triliun untuk pengadaan bus pada tahun ini. Seperti tahun lalu, jenis bus yang akan dibeli akan terdiri atas tiga jenis, yakni bus gandeng, bus tunggal, dan bus sedang.

Proses pembelian bus, kata dia, akan dilakukan melalui e-catalog. Menurut Akbar, saat ini Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) masih memproses daftar harga bus yang rencananya akan dibeli.

"Kalau total anggarannya untuk bus itu ada Rp 1,7 triliun. Tapi, Jumlah unitnya ada berapa banyak, tergantung berapa harga bus per unitnya sesuai yang dimuat di e-catalog," kata Akbar di Balaikota Jakarta, Senin (28/4/2014).

Akbar menjelaskan, nantinya di dalam daftar yang dikeluarkan oleh LKPP juga akan tertera perusahaan-perusahaan penyedia merek bus. Daftar itu sendiri rencananya akan dikeluarkan paling lambat pada Rabu (30/4/2014).

"Katanya bulan ini selesai. Bulan ini kan masih ada beberapa hari lagi," ucap Akbar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com