Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki: Saya Minoritas, maka...

Kompas.com - 30/04/2014, 07:05 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berpendapat, saat ini tak akan ada partai politik yang meminangnya untuk menjadi salah satu bakal calon wakil presiden pada Pemilu Presiden 2014. Apa latar belakang pendapatnya?

"Saya (dianggap) hanya akan menurunkan elektabilitas karena (saya) dari minoritas. Orang belum bisa pilih," kata Basuki saat berbincang di kantor redaksi harian Kompas, Selasa (29/4/2014). Pemikiran itu, ujar dia, ditemuinya saat hendak menjadi calon wakil gubernur pada Pemilihan Gubernur DKI Jakarta pada 2012.

Basuki mengatakan, pemikiran semacam itu masih banyak di kalangan petinggi-petinggi partai, bahkan dari partai berhaluan nasionalis. Menurut para petinggi itu, ujar dia, realitas menunjukkan bahwa masyarakat di Indonesia sekarang belum bisa menerima pemimpin dari kalangan minoritas.

"Sepengalaman saya waktu Pilkada DKI lalu, walaupun PDI-P partai nasionalis dan orang-orangnya berjiwa nasionalis, mereka masih menganggap realitasnya (mengusung pemimpin dari kalangan minoritas) tidak bisa. Mereka nasionalis, tetapi mereka selalu berpikir Ahok itu justru akan merugikan," tutur Basuki.

Basuki pun menambahkan, "Pak Hashim (Hashim Djojohadikusumo) saja di Gerindra ngomong, 'Pak Ahok, kalau saya Muslim, saya sudah jadi calon presiden'. Pak Hashim nasionalis, tetapi persepsinya mengatakan itu (pemimpin dari kalangan minoritas) tidak mungkin."

Meski demikian, Basuki mengaku berkeyakinan bahwa saat ini orang Indonesia sudah tak lagi memilih pemimpin berdasarkan latar belakang primordial. Keyakinan yang sama, menurut Basuki, juga ada pada sosok Jokowi.

"Kalau saya berpikiran seperti itu, saya tidak akan pernah jadi bupati. Saya selalu beranggapan, dicoba dong. Kenapa tidak mungkin? Saya selalu beranggapan, orang akan memilih berdasarkan rekam jejak," ucap Basuki, yang pernah menjadi Bupati Belitung Timur pada 2005-2006 itu.

"Pak Jokowi juga sama. Dia tidak khawatir (pendampingnya dari kalangan minoritas). Dia yakin, orang waras yang memilih berdasarkan rekam jejak jauh lebih banyak daripada orang yang memilih berdasarkan primordialisme," imbuh Basuki.

Pada Pemilu Gubernur DKI Jakarta 2012, pasangan Jokowi dan Basuki pada akhirnya diusung oleh PDI-P dan Partai Gerindra. Hasilnya, pasangan ini mengalahkan petahana Fauzi Bowo yang berpasangan dengan Nachrowi Romli dalam putaran kedua pemilihan kepala daerah tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bentrok Dua Ormas di Pasar Minggu Diduga Berawal dari Pembacokan

Bentrok Dua Ormas di Pasar Minggu Diduga Berawal dari Pembacokan

Megapolitan
Satu Motor Warga Ringsek Diseruduk Sapi Kurban yang Mengamuk di Pasar Rebo

Satu Motor Warga Ringsek Diseruduk Sapi Kurban yang Mengamuk di Pasar Rebo

Megapolitan
Soal Wacana Duet Anies-Sandiaga pada Pilkada Jakarta 2024, Gerindra: Enggak Mungkinlah!

Soal Wacana Duet Anies-Sandiaga pada Pilkada Jakarta 2024, Gerindra: Enggak Mungkinlah!

Megapolitan
Viral Video Plt Kadis Damkar Bogor Protes Kondisi Tenda di Mina, Pj Wali Kota: Ada Miskomunikasi

Viral Video Plt Kadis Damkar Bogor Protes Kondisi Tenda di Mina, Pj Wali Kota: Ada Miskomunikasi

Megapolitan
Bentrok Dua Ormas di Pasar Minggu Mereda Usai Polisi Janji Tangkap Terduga Pelaku Pembacokan

Bentrok Dua Ormas di Pasar Minggu Mereda Usai Polisi Janji Tangkap Terduga Pelaku Pembacokan

Megapolitan
Tak Mau Sukses Sendiri, Perantau Asal Gunung Kidul Gotong Royong Bangun Fasilitas di Kampung

Tak Mau Sukses Sendiri, Perantau Asal Gunung Kidul Gotong Royong Bangun Fasilitas di Kampung

Megapolitan
Kisah Dian, Seniman Lukis Piring yang Jadi Petugas Kebersihan demi Kumpulkan Modal Sewa Lapak

Kisah Dian, Seniman Lukis Piring yang Jadi Petugas Kebersihan demi Kumpulkan Modal Sewa Lapak

Megapolitan
Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Megapolitan
Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Megapolitan
Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Megapolitan
Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Megapolitan
Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Megapolitan
Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Megapolitan
Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Megapolitan
PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil 'Survei Langitan'

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil "Survei Langitan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com