Ade (36), salah seorang warga yang menjadi korban pemukulan anggota geng motor itu, mengatakan, saat kejadian, ada sekitar 50 anggota geng motor yang datang.
"Kami tidak bisa apa-apa saat mereka menyerang dan merusak pos satpam karena jumlah mereka banyak sekali," kata Ade di Mapolresta Depok.
Menurut Ade, ia mencoba menghalangi aksi pelaku, tetapi malah terkena pukulan di bagian matanya. "Mereka juga merampas dompet satpam perumahan kami," ujarnya.
Setelah merusak kaca pos satpam dan membakar ban bekas, lanjut Ade, para anggota geng motor itu kabur. Ia menjelaskan, aksi penyerangan dipicu karena para pelaku tidak terima lokasi trek-trekan yang berada di depan Perumahan Pesona, yakni di Jalan Abdul Wahab, dipasang tanggul oleh warga.
Kapolresta Depok Kombes Pol Ahmad Subarkah mengatakan, pihaknya langsung mendatangi lokasi kejadian setelah menerima laporan warga. Saat petugas datang, kata Ahmad, para pelaku sudah membubarkan diri. Polisi pun mengumpulkan barang bukti di lokasi kejadian dan memeriksa sejumlah saksi.
"Kami tengah memeriksa saksi dan sudah mengumpulkan barang bukti di lokasi kejadian," kata Ahmad.
Untuk sementara, kata Ahmad, motif penyerangan diduga karena geng motor tidak terima warga menutup lokasi trek-trekan mereka di Jalan Abdul Wahab dengan menutup tanggul di sana.
"Kami akan tindak lanjuti kasus ini dan masih mengidentifikasi pelaku," ujar Ahmad. (bum)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.