Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Kepala UPT Monas Takut atau Terima Suap!

Kompas.com - 11/06/2014, 15:44 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan telah meminta Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Nandar Sunandar untuk mengganti Kepala Unit Pelayanan Teknis (UPT) Taman Monas Firdaus Rasyid.

Hal itu menyusul adanya temuan yang menyatakan bahwa oknum satpam di Monas yang menarik tarif Rp 3.500-Rp 5.000 untuk setiap kendaraan yang parkir, dan adanya oknum-oknum pejabat yang bermain di balik maraknya pedagang kaki lima (PKL) di dalam area Monas.

"Kepala UPT Taman Monas tidak berani (melakukan penindakan) karena cuma ada dua kemungkinan, dia takut atau nerima suap. Kalau takut, ngapain dia jadi Kepala UPT. Berhenti aja dong. Daripada sakit jantung, diancam orang terus, kan repot," katanya di Balaikota Jakarta, Rabu (11/6/2014).

Pria yang akrab disapa Ahok itu pun mengaku sudah mengantongi nama-nama oknum pejabat yang selama ini diduga kuat menyewakan lahan untuk berdagang para PKL di Monas. Ahok menegaskan, apabila nantinya telah berhasil "menyikat" oknum-oknum tersebut, ia akan langsung mengusir PKL dari kawasan Monas.

"Usir aja. Kita tidak ada kewajiban buat nyiapin tempat ke mereka. Kalau disiapain, nanti juga bakal datang lagi. Di Jakarta ini, pokoknya harus tegas. Tangkapin," ujar mantan Bupati Belitung Timur itu.

Sebelumnya, Firdaus mengatakan, ada sejumlah orang yang mengoordinasi para PKL setiap harinya. Mereka berjumlah lebih dari 29 orang ditambah dengan 1.500 pedagang. Oknum tersebut, kata dia, menjadi garda depan yang bisa memasukkan pedagang ke dalam taman Monas.

Firdaus mengatakan, petugas pun seperti tak sanggup dan seperti ada orang sakti yang bisa menyulap petugas untuk masuk. "Kerjaan banyak, orang sedikit. Diduga, banyak orang berkepentingan di belakang para PKL," kata Firdaus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com